TEMPO.CO, Makassar - Kecelakaan lalu lintas selama arus mudik di Sulawesi Selatan dan Barat mayoritas disebabkan faktor manusia. Hasil pemeriksaan pelaku, ternyata ditemukan mayoritas pemudik tak memiliki surat izin mengemudi (SIM) saat mengendarai motor dan mobil. Total, dari 197 pelaku, sebanyak 138 pengendara tidak memiliki lisensi untuk berkendara. "Sisanya 59 pelaku mempunyai SIM," kata Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Sulselbar Ajun Komisaris Besar Muhammad Siswa, Jumat, 24 Agustus 2012.
Data serupa pun bisa terlihat pada tahun lalu. Dari 296 kasus kecelakaan, 187 di antaranya, pelakunya tidak bisa memperlihatkan surat izin mengemudi. Berdasarkan data, ia mengatakan, mayoritas usia pelaku yakni 6-10 tahun, sebanyak 41 orang. Pada tahun lalu, di rentang usia tersebut, petugas hanya mendapati dua pelaku. Rata-rata umur pelaku kecelakaan lalu lintas pada tahun lalu, yakni 16-20 tahun.
Selama ini, kecelakaan mayoritas terjadi pada kawasan permukiman, apalagi yang padat penduduk. "Sedikitnya ada 105 kasus," ujarnya. Selebihnya tersebar di kawasan perbelanjaan, perkantoran, wisata, dan industri. Sementara status jalan yang rawan akan kecelakaan, yaitu jalan kabupaten/kota, sebanyak 55 kasus. Jalur lain yang juga banyak terjadi kecelakaan yakni jalan provinsi sebanyak 37 kasus dan jalan nasional sebanyak 35 kasus.
Penyebab kecelakaan didominasi faktor manusia sebanyak 114 kasus. Selebihnya disebabkan faktor alam, faktor kelaikan kendaraan, faktor kelaikan jalan, dan faktor prasarana jalan. Kecelakaan, menurut Siswa, kebanyakan berupa tabrakan yang melibatkan sepeda motor, yakni 108 kasus.
Dari jumlah itu, 31 di antaranya meninggal. Selebihnya, yang terjadi berupa kecelakaan tunggal dan tabrak lari. Diketahui, berdasarkan data kepolisian hingga H+3 lebaran, jumlah korban tewas dalam arus balik mencapai 36 jiwa. Bagi para pemudik, Siswa mengimbau untuk mewaspadai titik rawan, baik kecelakaan, kemacetan, maupun kriminalitas yang sudah dipetakan kepolisian.
Hal lain, jam padat lalu lintas pun harus diwaspadai karena akan menimbulkan kemacetan. Tak jarang pula berujung pada kecelakaan. Waktu kecelakaan terbanyak yakni sekitar pukul 18.00-21.00 Wita. Sedangkan yang paling sedikit yakni rentang pukul 03.00-06.00 Wita.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita terkait
Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi
10 September 2012
Fauzi Bowo menyerahkan kartu Jamkesda kepada 160 artis Betawi.
Baca SelengkapnyaJakarta Barat Pecahkan Rekor Ketupat Terbanyak
31 Agustus 2012
Jakarta Barat mengalahkan rekor sebelumnya, sebanyak 15 ribu ketupat di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2012 Turun
28 Agustus 2012
Ada 24 kejadian kecelakaan dengan dua pemudik tewas, 47 orang luka ringan, dan kerugian material Rp 31 juta.
Baca SelengkapnyaPelayanan Kereta Api Lebaran Diperpanjang
28 Agustus 2012
Kondisi angkutan kereta relatif lebih nyaman bagi pengguna kereta. Karena tidak ada kasus pencopetan, pencurian, hingga pembiusan.
Baca Selengkapnya25 Orang Tewas Saat Perjalanan Mudik di Banten
28 Agustus 2012
"Jumlah angka kecelakaan arus mudik tahun ini menurun jika dibandingkan tahun lalu."
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Balik Terminal Pulogadung H+7
28 Agustus 2012
Tiap 10 menit sekali ada satu bus antarkota antarprovinsi yang tiba dan menurunkan penumpang.
Baca SelengkapnyaKereta Api Jadi Favorit Pemudik Tahun Ini
28 Agustus 2012
Tahun ini, sekitar 2 juta lebih penumpang menggunakan kereta api sebagai angkutan Lebaran.
Baca SelengkapnyaBuka-Tutup Diklaim Ampuh Atasi Macet Jalur Selatan
27 Agustus 2012
Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal Henkie Kaluara mengklaim sistem buka-tutup dan rekayasa jalur satu arah lebih ampuh mengatasi macet.
Baca SelengkapnyaJalur Selatan Berubah Jadi Jalur Tengkorak
27 Agustus 2012
Kasus kecelakaan tersebut mayoritas disebabkan faktor manusia, seperti mengantuk, kecepatan tinggi dan menggunakan handphone sambil mengemudi.
Baca Selengkapnya2013, Polri Lebih Tegas pada Pengguna Sepeda Motor
27 Agustus 2012
Kepolisian meminta masyarakat turut melaporkan kondisi yang masih kurang di jalur-jalur mudik.
Baca Selengkapnya