KPK Mulai Verifikasi Berkas Simulator SIM  

Reporter

Editor

Selasa, 14 Agustus 2012 14:44 WIB

Kontainer tempat menyimpan barang Bukti penggeledahan di Halaman Parkir Gedung KPK, Jumat (03/08). Kontainer berisi barang bukti korupsi simulator SIM yang telah disita KPK ini dijaga oleh 5 anggota Provost dari Mabes Polri demi keamanan barang bukti. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memverifikasi barang bukti dokumen yang disita di Kantor Korps Lalu Lintas Polri, Selasa, 14 Agustus 2012. Saat ini barang bukti tersebut masih tersimpan di dalam kontainer yang tersimpan di belakang kantor gedung KPK dan dijaga oleh empat polisi.

Juru bicara KPK, Johan Budi, S.P., membenarkan rencana penyidik KPK memverifikasi barang bukti hasil sitaan tersebut. "Pekan ini memang akan diverifikasi, tapi sampai sekarang belum," kata Johan.

Sebelumnya, KPK menggeledah kantor Korps Lalu Lintas pada 31 Juli lalu. Penggeledahan ini merupakan tindak lanjut setelah KPK menetapkan Gubernur Akademi Polisi Inspektur Jenderal Djoko Susilo sebagai tersangka korupsi simulator alat uji surat izin mengemudi motor dan mobil 2011 pada 27 Juli lalu.

Dalam kasus ini, KPK menduga kuat Djoko telah menyalahgunakan kewenangan terkait proyek berbiaya Rp 196 miliar tersebut sehingga mengakibatkan kerugian negara puluhan miliar.

Penetapan dan penggeledahan tersebut menuai reaksi kepolisian. Polri sempat menghambat KPK saat membawa pulang barang sitaan. Pada 1 Agustus, Bareskrim tiba-tiba ikut menetapkan lima tersangka kasus simulator SIM. Mereka adalah Didik Purnomo, Ketua Primer Koperasi Polisi Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, Bendahara Korps Lantas Komisaris Legimo, Sukotjo S. Bambang, dan Budi Susanto.

Ketiga perwira polisi itu kemudian ditahan di Rumah Tahanan Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok. Sedangkan Bambang ditahan di Rutan Bareskerim. Adapun Sukotjo, yang menjadi terpidana di kasus penggelapan simulator SIM, sejak awal sudah ditahan di Penjara Kebonwaru, Bandung, Jawa Barat.

Suasana antara KPK dan Polri sempat memanas. Kedua lembaga bahkan sama-sama memulai memeriksa saksi. Pekan lalu, KPK sudah memeriksa belasan saksi. "Hari ini tidak ada pemeriksaan," kata Johan.

Setelah memeriksa saksi, KPK mulai memverifikasi barang bukti hasil sitaan. Johan berdalih bahwa barang bukti baru akan diverifikasi bukan karena dihalang-halangi oleh Polri, tetapi karena KPK belum membutuhkannya. "Kemarin kami fokus memeriksa saksi-saksi," kata Johan.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita lain:

Rhoma Bebas, Ini Komentar Artis Dangdut Jatim

Pemimpin KPK Tahu Disadap Polisi

PKS Tak Konsisten? Ini Tanggapan Anis Matta

Berita Ular Piton Metro TV Diprotes

MiG-23 yang Ditembak Jatuh Beredar di Youtube




Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

2 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya