Angie Dipindah ke Rutan Pondok Bambu

Reporter

Editor

Selasa, 14 Agustus 2012 12:14 WIB

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Angelina Sondakh usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (29/5). Angi yang juga merupakan politisi Partai Demokrat, diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap penganggaran proyek Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Tempat penahanan Angelina Sondakh alias Angie akan dipindahkan ke Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, seiring pelimpahan berkasnya dari penyidikan ke tahap penuntutan atau P21.

Pada 27 April lalu, anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat ini ditahan di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi. "Pemindahannya dilakukan setelah Zuhur," kata Teuku Nasrullah, pengacara Angie, Selasa, 14 Agustus 2012.

Nasrullah mengatakan pemindahan tempat tahanan tersebut atas inisiatif KPK, bukan dari pihak kliennya. "Kami tidak tahu apa lebih menguntungkan dimana," kata dia.

KPK mengumumkan Angie sebagai tersangka sejak Februari lalu terkait pembahasan anggaran pengadaan alat laboratorium di 17 perguruan tinggi negeri di Kementerian Pendidikan serta pembangunan wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, di Kementerian Pemuda dan Olahraga pada anggaran 2011.

KPK menduga Angie telah melanggar Pasal 12 a dan Pasal 11 dan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Pemberantasan Korupsi. Angie diduga menerima menerima suap sekitar Rp 6 miliar dalam pembahasan proyek tersebut. Rasuah terhadap Angie ini terungkap dari pengembangan kasus suap Wisma Atlet.

Ada empat terpidana dalam kasus suap ini, yaitu mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Muhammad El Idris, dan Direktur PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang.

Beberapa saksi dalam kasus Wisma Atlet menuding Angie menerima suap dari perusahaan Permai Grup, milik Nazar. Angie juga terekam melakukan pembicaraan dengan Rosa melalui pesan BlackBerry yang ada kaitannya dengan permintaan uang. Rosa membenarkan semua isi pembicaraan tersebut.

Namun Angie menampik memilik BlackBerry pada 2009 sampai awal 2010. Di dalam percakapan itu, nama anggota DPR dari PDI-Perjuangan I Wayan Koster ikut disebut. Selain Rosa, saksi Yulianis dan Oktarina Furi juga membenarkan pemberian uang kepada Koster. Namun Koster yang pernah dikonfirmasi membantah tuduhan itu.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita Terpopuler:

Dinas Kesehatan ''Sentil'' Iklan Klinik Tong Fang

Seks di Kampung Atlet Olimpiade

Kasus Simulator SIM, Pemimpin KPK Disadap Polisi?

Rhoma Bebas, Ini Komentar Artis Dangdut Jatim

Van Persie Dicemooh Fans Arsenal

PKS Tak Konsisten? Ini Tanggapan Anis Matta

Wanita Ini Tikam Calon Suami di Hari Pernikahan

Detik.com Tak Bisa Diakses Karena Listrik Meledak

Pemimpin KPK Tahu Disadap Polisi

Soal Ceramah, Rhoma Irama Kutip Ucapan Jimly

Berita terkait

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

3 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

3 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

6 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

6 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

6 jam lalu

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

7 jam lalu

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan sekaligus penyitaan satu unit rumah milik Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

7 jam lalu

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

Nama Arief muncul di antara sebelas calon anggota Pansel KPK yang beredar.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

8 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

9 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

10 jam lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya