Sebelas Tersangka RMS Dievakuasi ke Jakarta

Reporter

Editor

Kamis, 6 Mei 2004 14:21 WIB

TEMPO Interaktif, Ambon:Sebelas tersangka kasus makar FKM/RMS yang ditahan Polda Maluku sejak 25 April 2004, akhirnya dievakuasi ke Jakarta hari ini (6/5). Para tersangka itu dievakuasi dari Polda Maluku tepat pukul 13.00 WIT dengan dua buah panser jenis Baracuda dan selanjutnya menumpang pesawat Lion Air ke Jakarta untuk menunggu proses hukum.Mereka dikawal 30 personel Brimob Kelapa Dua dari Mabes Polri. Mereka yang diberangkatkan masing-masing Sekjen FKM Moses Tuwanakotta, isteri Alex Manuputty (Olly Manuputty), anaknya Christin Kakisinna Manuputty, Frans Sinmiasa, John Keilahu, Ongen Usmany, Raimond Tuapattinaya, Domingus Pattiiha, Arnes Paniwel, Sahertian dan John Markus.Frans Sinmiasa adalah pegawai Kantor Gubernur Maluku yang ditangkap warga di kediamannya di Kelurahan Batu Meja, Kota Ambon pada Selasa (4/5) lalu. Direktur Reskrim Polda Maluku, Kombes Pol. S. Usman Nasution, kepada pers siang ini mengatakan sebelas tersangka tersebut diberangkatkan dengan status pemindahan tahanan ke Mabes Polri. "Para tersangka melakukan perbuatan makar, melanggar Pasal 160 KUHP dan berkas mereka telah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Maluku," terangnya.Menurut Usman, kini Polda Maluku telah menangkap 38 orang anggota FKM/RMS, 27 di antaranya masih mendekam dalam tahanan Polda Maluku. "Polisi juga berhasil menangkap dua anggota FKM/RMS masing-masing Beni Matahurila, umur 58 tahun, dan Marthen Sapeno, umur 37 tahun," ujarnya. Beni adalah Koordinator Operasional FKM/RMS Kelurahan Benteng. Ia ditangkap di Jalan Jan Paais pada pukul 12.00 siang ini. Sementara Marthen ditangkap di depan Mapolda Maluku ketika yang bersangkutan usai memotong rambut.Polisi, kata Usman, juga menangkap dua orang perusuh di lokasi konflik di Waringin/Talake, masing-masing Abaye alias Aba (29) warga Kampung Iha, Tantui dan Ruslan alias Alan (23), warga Kebun Cengkeh. Mereka ditangkap saat hendak menyulut bom rakitan di Waringin/Talake. "Dari tangan kedua perusuh ini polisi menyita barang bukti berupa tiga buah bom rakitan dan alat penyulut berupa korek api gas dan obat nyamuk yang sedang terbakar," terang Usman.Abaye dan Ruslan kini dimintai keterangan di Mapolda Maluku untuk pengembangan lebih lanjut siapa-siapa saja yang terlibat dalam aksi pembakaran dan pengeboman di lokasi konflik Talake/Waringin. Jonathan - Tempo News Room

Berita terkait

Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

3 Oktober 2022

Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

TEMPO.CO--RPKAD atau Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat merupakan nama untuk Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat sebelum menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.

Baca Selengkapnya

Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

16 Mei 2021

Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

Polresta Pulau Ambon menetapkan tiga orang sebagai tersangka pelaku pengibaran bendera separatis RMS di Desa Ulath,

Baca Selengkapnya

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.

Baca Selengkapnya

3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

26 April 2020

3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

Ketiga petinggi RMS tadi memasuki halaman Kantor Polda Maluku dengan membentangkan bendera RMS.

Baca Selengkapnya

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.

Baca Selengkapnya

Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

27 Januari 2017

Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

Bendera itu diturunkan pada pukul 07.00 oleh polisi. "Polisi sempat meminta keterangan pihak sekolah sebagai saksi."

Baca Selengkapnya

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

31 Oktober 2016

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

Senjata yang diserahkan secara sukarela itu terdiri atas 1 pucuk laras panjang, 3 pucuk laras pendek, 2 mortir, dan ratusan peluru.

Baca Selengkapnya

Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

22 April 2016

Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

RMS menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) yang berkedudukan di Vanuatu, sama seperti yang dilakukan Papua.

Baca Selengkapnya

Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2015

Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

PBB mencatat sebanyak 75 persen dari konflik besar yang terjadi di dunia saat ini berakar pada dimensi kultural.

Baca Selengkapnya

Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

8 Juli 2014

Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

"Jika Jokowi menang, mungkin sakit hati kami bisa lebih melunak. Kami bisa bicara dengan beliau. Kami juga manusia yang rindu keadilan."

Baca Selengkapnya