TEMPO Interaktif, Jakarta:KH Hasyim Muzadi saat memberikan sambutan penetapan duet Megawati-Muzadi menyampaikan tujuh poin penting yang ditandai dengan pernyataan secara terbuka kesediaannya menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, Megawati secara bertahap telah meluluskan berbagai persyaratan yang diajukannya sebelum menerima pinangan Megawati tersebut.Beberapa pertanyaan Muzadi terhadap Megawati tersebut misalnya apakah jabatan Wapres hanya sekedar menghadiri seremoni, menggunting pita, atau bentuk acara resmi lainnya. Pertanyaan lain apa manfaat bagi NU, bangsa, dan negara. "Apakah saya bisa berteriak dan melakukan pemberantasan KKN," ujarnya.Setelah mendapatkan jawaban pasti dengan nada yang agak tinggi Muzadi selanjutnya berujar, "Saya nyatakan siap untuk mendampingi ibu Megawati sebagai wakil presiden dalam pemilu presiden mendatang."Dalam kesempatan tersebut Muzadi juga menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf terhadap Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung dan Capres Partai Golkar Wiranto. Menurutnya, bukan dirinya tidak mau menerima pinangan tersebut, namun sangat tidak mungkin menerima pinangan yang sama dari dua pihak yang berbeda. "Semoga Pak Akbar dan Pak Wiranto bisa memaafkan saya," ujarnya. Usai Hasyim Muzadi memanjatkan doa, Megawati menyampaikan pidato singkat tanpa teks. Dalam pidatonya Megawati memantapkan pilihannya terhadap Muzadi yang juga Ketua PBNU tersebut. Sambil berkaca-kaca Megawati juga menyinggung pemilihan tempat di Tugu Proklamasi karena alasan sejarah Bung Karno dan Mohamad Hatta yang memproklamirkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di tempat yang sama.Utnuk lebih mempublikasikan dua pasangan Megawati-Muzadi, secara spontan Megawati memanggil Hasyim Muzadi untuk menandatangani pencalonan secara bersama-sama sambil berfoto bersama. Acara lalu ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ketua PBNU Said Agil Siraj. Ecep S. Yasa - Tempo News Room