KPK Gali Peran Ayin dalam Kasus Hartati  

Reporter

Editor

Kamis, 9 Agustus 2012 08:17 WIB

Artalyta Suryani. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi tak akan berhenti mengusut kasus suap kepada Bupati Buol Amran Batalipu dengan tersangka Siti Hartati Murdaya. “Kami terus mendalami pengusutan kasus ini,” kata Ketua KPK Abraham Samad, Rabu, 8 Agustus 2012, kemarin.

Salah satu yang didalami adalah peran pengusaha Artalyta Suryani alias Ayin, yang ikut terseret dalam pusaran kasus ini. Abraham mengakui lembaganya belum sepenuhnya menemukan keterlibatan bekas narapidana suap jaksa Urip Tri Gunawan itu dalam kasus tersebut. "Tapi belum bukan berarti tidak," kata dia.

Nama Ayin mencuat dalam kasus suap pengurusan hak guna lahan kelapa sawit di Buol. KPK sudah memeriksanya di Kedutaan Besar RI di Singapura akhir Juli 2012 lalu. Lembaga antirasuah ini menemukan keterkaitan Ayin dengan kasus Hartati karena memiliki lahan sawit melalui perusahaan PT Sonokeling Buana milik Romi Darma Satriawan, anaknya.

Sumber Tempo di KPK pernah mengungkapkan, informasi awal dari keterangan saksi, Ayin diduga juga menyuap Bupati Amran terkait dengan pengurusan izin lahan kebun kelapa sawitnya. Informasi itulah, kata sumber tersebut, yang terus dikejar penyidik KPK.

Saat dihubungi terpisah, kuasa hukum Artalyta Suryani, Teuku Nasrullah, menilai pernyataan Abraham yang ingin memperdalam pengusutan peran Ayin tidak pada tempatnya. “Tidak ada urusan sama sekali dengan Ayin,” kata Nasrullah. Menurut dia, kliennya sudah tidak memiliki saham di PT Sonokeling sejak 2007.

Nasrullah juga membantah Ayin pernah berurusan dengan Bupati Amran, termasuk pemberian bantuan saat pemilihan Kepala Daerah Buol, Juli lalu. “Ayin bukan pemilik, bukan pengurus, bukan pemegang saham (PT Sonokeling),” kata Nasrullah.

Ia mengklaim, Ayin telah memberikan seluruh saham PT Sonokeling kepada Romi sejak 2007. Pembicaraan Amran dengan PT Sonokeling mengenai pemberian izin lahan seluas 19.500 hektare untuk perkebunan sawit juga diklaim dilakukan Romi dan Direktur PT Sonokeling, Syaiful Riza.

Nasrullah menyatakan, Ayin dan PT Sonokeling tidak pernah memberikan suap berupa uang kepada Amran. Bantuan yang diberikan hanya imbauan kepada para petani, yang hasilnya juga tidak pasti. “Sejak awal memang tidak ada pemberian uang dan tidak ada suap,” kata dia.

TRI SUHARMAN | FRANSISCO ROSARIANS|JULI

Berita Terkait:
Hartati Tersangka, Demokrat Pasrah
Profil Hartati, Cerdik Mencari Sandaran
Hartati Tersangka, Begini Komentar Istana
Walubi Tak Terpengaruh Penetapan Tersangka Hartati
Potret Siti Hartati Murdaya dalam Kasus Buol
Bukti Kuat, KPK Tetapkan Hartati Jadi Tersangka

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

2 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya