Hamengkubuwono X akan Menjadi Mediator Mega-Gus Dur
Reporter
Editor
Sabtu, 1 Mei 2004 17:21 WIB
TEMPO Interaktif, Yogayakarta: Tokoh Ciganjur yang juga Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X bersedia menjadi mediator pertemuan antara Megawati dan KH Abdurrahman Wahid. Sultan mengaku memang sudah menerima permintaan menjadi mediator. Namun materi yang akan dibicarakan dan kapan pertemuan akan berlangsung, hingga saat ini masih belum ditentukan. "Saya sanggup untuk itu (menjadi mediator)," tegas Sultan menjawab pertanyaan wartawan di kantornya, Sabtu (1/5).Menurut Sultan, permintaan agar dirinya bersedia menjadi mediator pertemuan, datang dari berbagai pihak. Yang jelas, kata Sultan, pertemuan akan digelar di Yogyakarta.Sultan menambahkan, pertemuan itu tidak akan menyertakan KH Hasyim Muzadi dan Wiranto seperti kabar yang telah beredar. "Hanya berdua saja. Yang minta difasilitasi kan hanya dua itu," kata Sultan.Ditanya seberapa penting pertemuan antara kedua tokoh itu, Sultan menyatakan tidak tahu karena materi pertemuannya pun hingga saat ini juga belum jelas. "Wong materinya saya sendiri belum tahu, kok. Menjadi mediator kalau nggak ngerti materinya terus gimana?" kata Sultan.Sultan juga menampik kemungkinan pertemuan antara Mega dan Gus Dur itu menyangkut soal duet antara PDIP dan PKB pada pencalonan presiden dan wakil presiden. "Saya ini hanya pihak ketiga untuk terjadinya dialog. Materinya apa, beliau-beliau itu yang tahu. Persoalan diantara mereka saya juga nggak tahu," ujarnya.Apakah pertemuan itu untuk membicarakan kemungkinan memasang Sultan menjadi calon wakil presiden? "Saya kira tidak," kata Sultan sembari bergegas kembali masuk ke ruang kerjanya.Keinginan untuk mempertemukan Gus Dur dan Megawati ini sebenarnya sudah diungkap Gus Dur sendiri saat memberi ceramah di depan anggota GP Anshor di Prambanan, Minggu (25/4) malam. Di depan ribuan anggota GP Anshor, waktu itu, Gus Dur menegaskan tidak akan bersedia bertemu dengan Megawati.Di depan anggota GP Anshor, Gus Dur mengaku mendapat telepon dari KH Abdullah Faqih dari Langitan, Tuban, yang memberitahukan bahwa Megawati ingin bertemu. Menurut pengakuan Gus Dur, KH Abdullah Faqih menyarankan agar tidak perlu bertemu dengan Megawati. "Secara pribadi saya tidak percaya sama dia (Mega). Saya bisa ditusuk dari belakang lagi secara politik," kata Gus Dur saat itu yang disambut tepuk riuh para anggota GP Anshor yang sedang berkumpul untuk memperingati hari jadi GP Anshor ke-70.Namun, lanjut Gus Dur, pertemuan antara dirinya dengan Megawati itu bisa saja dilakukan jika kepentingan umum mengharuskan keduanya bertemu. Menurut Gus Dur, KH Abdullah Faqih menyarankan, jika pertemuan itu harus dilakukan, syaratnya adalah bukan Gus Dur yang datang ke rumah Megawati, namun Megawatilah yang harus datang kepada Gus Dur.Heru CN - Tempo News Room