TEMPO Interaktif, Ambon: Situasi terkini di kota Ambon, Sabtu (1/5), relatif tenang meskipun sesekali terdengar dentuman bom dan bunyi tembakan dari kawasan Waringin Batugantung, serta ancaman penembak jitu. Menanggapi masalah penembak gelap yang terus menerus memakan korban, Kapolda Maluku Brigadir Jenderal Polisi Bambang Sutrisno akan menurunkan pasukan gegana dari Brimob resimen Kelapa Dua yang dilengkapi dengan rompi anti peluru dan perlengkapan tempur lainnya. "Mereka tinggal melakukan orientasi dan selanjutnya menempatkan personil untuk menetralisir para penembak gelap itu," tuturnya.Sementara itu, data korban konflik sejak 25 April hingga 30 April dari Pemda Provinsi Maluku, 34 orang meninggal dunia, 238 luka-luka. Selain itu, 110 orang telah pulang ke rumah, 95 masih rawat inap di tujuh rumah sakit yang tersebar di Ambon. Rumah terbakar 536 unit. Jumlah pengungsi 2.317 kepala keluarga atau 10.684 jiwa, 1150 KK atau 4893 jiwa tersebar di Kecamatan Sirimau; 772 KK atau 3755 jiwa di Kecamatan Nusaniwe dan 396 KK atau 2036 jiwa di Kecamatan Baguala. Asisten II Sekda Provinsi Maluku AR Soumena mengungkapkan, pihaknya akan segera meminta bantuan pemerintah pusat untuk membantu penanganan pengungsi. Dikatakan, untuk bantuan rumah yang terbakar diusahakan seperti pola penanganan pengungsi sebelumnya, yaitu disediakan bahan bangunan rumah per kepala keluarga dan bantuan jaminan hidup yang diberikan per jiwa pengungsi. Di tempat lain, Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku AR Uluputty mengungkapkan, pihaknya telah menyalurkan 32 ton beras dan mi instan ke tempat-tempat pengungsian. Pihaknya juga telah menerima bantuan makanan dan pakaian dari Departemen Sosial berupa 500 paket yang terdiri atas mie instan, kecap, minyak kelapa, ikan kaleng dan pakaian jadi. "Kalau dibagi untuk pengungsi, maka sekitar 2.000 KK akan mendapatkan bantuan ini," ungkapnya. Yusnita - Tempo News Room