TEMPO Interaktif, Jakarta:Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mempersilakan PDI Perjuangan memilih Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Muzadi untuk mendampingi Megawati maju dalam pemilihan presiden. Hal ini akan disampaikan PPP melalui surat resmi ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hari ini juga. Sekretaris DPP PPP Lukman Hakim mengatakan yang menjadi pertimbangan utama tindakan tersebut adalah agar PPP tidak menjadi beban bagi PDIP dalam menentukan pilihan pasangan koalisi. Beban yang terutama disebabkan kerja sama dalam pemerintahan selama kurang lebih tiga tahun terakhir. "Supaya kalau nanti PDIP kalah, PPP tidak dipersalahkan," katanya kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (30/4).Lukman yang juga merupakan staf khusus Wakil Presiden Hamzah Haz membantah kalau tindakan ini disebabkan kecilnya peluang PDIP menggandeng partai berlambang kabah tersebut. Menurutnya, sekalipun sudah menyampaikan surat tersebut, peluang untuk berkoalisi dengan PDIP tetap ada. "Politik tidak ada yang mutlak, yang penting martabat partai tetap terjaga," katanya.Dia juga menolak apabila surat tersebut diartikan sebagai pengunduran diri PPP dari rencana koalisi dengan 'Partai Moncong Putih'. Tindakan pengunduran diri, katanya, akan dapat dinilai seolah-olah wakil presiden meninggalkan presiden.Untuk langkah selanjutnya, PPP akan terus membuka komunikasi politik dengan partai-partai lain. Namun keputusan final langkah apa yang akan diambil, baru akan diputuskan Rapat Pimpinan Harian Partai DPP PPP yang saat inipun belum diagendakan. Dengan mengacu kepada beberapa opsi yang terlontar dalam Rapat Pimpinan Nasional kemarin, Lukman mengatakan selain berkoalisi sebagai calon wakil presiden dengan PDIP atau Golkar, PPP pun tidak menutup kemungkinan untuk mengajukan calon presiden sendiri. Dia mengakui, dalam rapat kemarin, tujuh pimpinan wilayah mengusulkan PPP mengajukan mantan presiden BJ Habibie sebagai calon presiden dengan didampingi Hamzah Haz. Namun Lukman menilai opsi tersebut kecil peluangnya untuk diambil oleh partai. "Tujuh wilayah kan sedikit dari total 30 pimpinan wilayah," katanya.Menanggapi kemungkinan koalisi partai-partai Islam seperti yang diusulkan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi Zaenudin MZ, dia mengatakan meskipun secara populasi jumlah penduduk muslim adalah mayoritas, tapi secara politik, kekuatan politik Islam lemah. Dia menunjuk pada perolehan suara partai-partai Islam dalam pemilu-pemilu sebelumnya yang rata-rata total hanya sekitar 40 persen. "Tidak mungkin, karena tidak mungkin menjadi kuat," katanya.Rapat Pimpinan PPP yang berakhir kemarin tidak secara eksplisit merekomendasikan PPP harus berkoalisi dengan siapa. Rapat hanya merekomendasikan agar pimpinan partai seoptimal mungkin memperjuangkan pencalonan presiden atau wakil presiden dari PPP. Rabu kemarin, Hamzah menemui Megawati di kediaman resminya. Dalam pertemuan tersebut, Hamzah meminta Megawati cermat dalam menentukan pilihan antara dirinya dengan Hasyim. Hamzah juga mengungkapkan, Megawati sudah menyetujui prasyarat yang diajukan PPP apabila akan menggandengnya berkoalisi. Prasyarat tersebut adalah pelibatan dalam penyusunan kabinet, pembagian wewenang presiden dengan wakil presiden dan pelaksanaan kehidupan beragama.Sapto Pradityo - Tempo News Room