Perseteruan Antar Warga Timika Memanas, 2 Terluka

Reporter

Editor

Minggu, 5 Agustus 2012 20:55 WIB

TEMPO/ Tjahjono Ep Eranius

TEMPO.CO, Timika - Perseteruan dua kelompok warga di Kota Timika makin meruncing, Minggu, 5 Agustus 2012. Puluhan orang bersenjata parang merazia dan menganiaya dua orang warga Kota Timika yang tidak tahu persoalan antar kelompok warga ini.

Paulu Douw dan Sefnat Misikbo, Minggu sore, harus dilarikan ke rumah sakit karena dianiaya puluhan warga bersenjata parang di pertigaan Jalan Yos Sudarso dan Jalan Patimura. Akibat penganiayaan ini, Paulus Douw yang bekerja di PT Kuala Pelabuhan Indonesia menderita luka lecet di pipi kiri, pelipis kiri dan kepala belakang.

Pada Minggu sore, Paulus Douw yang menumpang ojek dicegat sekitar 30 orang bersenjata parang dan balok kayu. Setelah ojek dihentikan paksa, Paulus dikeroyok. Paulus berhasil melarikan ke Pos Koramil yang tidak jauh dari lokasi pengeroyokan.

Korban berikutnya, Sefnat Misikbo, juga dicegat puluhan pemuda bersenjata parang dan balok kayu di lokasi yang sama. Pada Minggu sore, Sefnat hendak membeli pinang di Pasar Damai, tetapi kemudian dicegat dan dikeroyok.

Sefnat mengalami luka pada bagian kepala, lengan kiri robek, dan lecet di lutut. Seorang pegawai Kantor Pengadilan Mimika, Mohammad Said, sempat mencegah puluhan pemuda yang sedang mengeroyok Sefnat.

Usai mengeroyok puluhan pemuda ini kemudian membubarkan diri. Puluhan polisi kemudian berjaga-jaga di pertigaan tempat pengeroyokan dua warga Timika itu. Pada Minggu petang situasi sudah terkendali, tetapi sebagian warga takut keluar rumah.

Pertikaian antar kelompok warga yang melebar ke Kota Timika dipicu penyerangan warga yang usai mendulang emas di areal PT Freeport Indonesia. Mereka dipalak dan diserang dengan panah pada Sabtu. Akibatnya, Sekundus Karubun dan Benyamin Fautgil dilarikan ke rumah sakit akibat dipanah.

Usai penyerangan pada Sabtu pagi, sekelompok orang bersenjata parang menuju lokasi pengeroyokan di kali Jernih, Mil 28, areal tailing PT Freeport Indonesia hendak membalas dendam. Puluhan orang ini berhasil dihalau polisi ke rumah masing-masing.

Pada Minggu pagi sempat beredar isu terjadinya pembunuhan seorang warga di mile 32. Disusul pembakaran pos ojek di Jalan A Yani sebagai aksi balas dendam. Tetapi isu ini tidak terbukti. Kepala Bagian Operasi Polres Mimika, Komisaris Polisi Albertus Andreana, Minggu malam mengatakan tidak benar terjadi pembunuhan di mil 32.

Menurut Albertus, polisi terus menggiatkan patrol untuk menjaga rasa aman kepada warga dan menghindari terjadinya gesekan antar warga yang bertikai. “Ya kita terus melakukan langkah untuk meningkatkan rasa nyaman kepada warga dan mencegah terjadinya gesekan antar warga yang bertikai,” kata Albertus.

TJAHJONO EP

Berita lain:
KPK: Langkah Polisi Persulit Kami

KPK Siap Layani Tantangan Polisi

Begini Jaringan Pornografi Anak Itu Terendus

Jaringan Pornografi dan Kanibalisme Anak Terkuak

SBY Diminta Tak Minta Maaf pada Korban 1965

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya