Tim Investigasi: Polisi Melanggar HAM di Ogan Ilir

Reporter

Editor

Sabtu, 4 Agustus 2012 06:14 WIB

Juhana dan Darmawan orang tua dari Angga Prima korban tewas akibat tertembus peluru anggota Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sumatra Selatan dalam bentrokan warga Limabang Jaya, Ogan Ilir, (28/7), saat melakukan aksi demo di depan Istana Negara, Jakarta, (30-7). TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Palembang-- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia melaporkan temuan sementara kasus penembakan warga di Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Disebutkan, temuan itu mengarah pada adanya pelanggaran HAM. Apakah ini masuk pelanggaran HAM berat atau tidak, Komisi masih akan mendiskusikannya dengan sejumlah ahli.

"Telah terjadi pelanggaran HAM (dalam kasus itu)," kata Wakil Ketua Komnas HAM yang juga Ketua Tim Investigasi Kasus tersebut di Palembang, Jumat 3 Agustus 2012. Akibat penembakan tersebut, bocah berumur 12 tahun bernama Angga Prima tewas, dan empat warga lainnya mengalami luka-luka.

Tragedi ini merupakan rentetan perselisihan antara warga dan PT Perkebunan Nusantara VII Cinta Manis. Perusahaan perkebunan tebu ini mengklaim kehilangan 127 ton pupuk. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Komisi, penembakan terjadi pada 27 Juli lalu.

Kejadiannya bermula ketika sebanyak 300 aparat mengepung Desa Limbang Jaya dengan 16 kendaraan. Menurut Nurcholis, pengerahan petugas, yang di antaranya pasukan Brigadir Mobil, itu berlebihan jika tujuannya sekadar patroli di daerah tersebut.

Nurcholis mengungkapkan, saat iringan-iringan aparat tiba di Desa Limbang Jaya, ada warga yang menyambutnya dengan ejekan dan teriakan, "Huu…." Sejurus kemudian, empat pertugas yang berada di kendaraan nomor enam turun dan melepaskan tembakan ke udara. "Kami belum menemukan alasan yang mendasar polisi tiba-tiba mengeluarkan tembakan ke udara," ucapnya.

Letusan senjata dibalas oleh warga dengan lemparan batu ke arah polisi. Setelah itulah, kata Nurcholis, polisi membabi buta melepaskan tembakan ke arah warga. Tembakan itulah yang melukai empat warga dan menewaskan Angga.

Kepolisian Daerah Sumatera Selatan mengaku tak melanggar prosedur saat operasi di Desa Limbang Jaya. "Semuanya masih dalam penyidikan dan penyelidikan tim investigasi dari Polda dan tim asistensi dari Mabes Polri," kata Kepala Biro Operasional Polda Sumatera Selatan Komisaris Besaar Fiandar.

Juru bicara Polda Sumatera Selatan, Ajun Komisaris Besar R. Djarod Padakova, menambahkan, insitusinya sedang memeriksa enam perwira dan 120 personel. Selain Brimob, juga diperiksa kesatuan lain. "Kami akan pastikan sejauh mana keterlibatan mereka," kata Djarod.

PARLIZA HENDRAWAN | MANAN

Berita Terpopuler:
Panwaslu Miliki Video Rhoma Irama Ceramah SARA

Djoko Susilo Ancam Perkarakan KPK

Didiskualifikasi, Atlet Bulu Tangkis Ini Pensiun

Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan

Ahok Yakin Foke Tidak Embuskan Isu SARA

Buat Apa Bonus yang Didapat Triyatno?

Status Tersangka Djoko Susilo Tidak Sah

Rhoma Irama Terancam Penjara 3 Bulan

Jokowi-Ahok ''Dekat'' dengan Rhoma Irama

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya