Menhan: Pangkalan Militer AS di Darwin Bukan Ancaman
Reporter
Editor
Kamis, 2 Agustus 2012 21:39 WIB
Purnomo Yusgiantoro. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta: Pemerintah Indonesia tidak menganggap rencana Amerika Serikat membangun pangkalan militer di Darwin, Australia, sebagai sebuah ancaman. "Kami menghormati keputusan Australia dan Amerika," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai acara buka bersama bersama para wartawan di Kementerian Pertahanan, Kamis, 2 Agustus 2012.
Menurut dia, rencana pembangunan pangkalan militer itu dilakukan secara terbuka. "Jadi ini bukan sebuah ancaman," ujarnya.
Pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin nantinya hanya berjarak 500 mil atau 820 kilometer dari wilayah Indonesia. April lalu, AS menempatkan 250 marinir ke pangkalan baru tersebut sebagai bagian dari 2.500 marinir Amerika akan ditempatkan di wilayah utara Australia itu.
Pemerintah sendiri mengaku tidak bermasalah dengan rencana itu. "Hubungan diplomatik Indonesia dengan Australia sedang happy," kata Menhan.
Sebelumnya, Dubes AS untuk Indonesia Scott A. Marciel pernah membantah isu tentang rencana pemerintah negara adidaya itu untuk membangun pangkalan militer di Darwin, Australia.
"Kami tak punya rencana menempatkan pasukan militer di sana. Yang kami lakukan hanya mengirim pasukan marinir AS untuk latihan bersama dengan pihak Australia, sebagaimana juga pernah dilakukan TNI," ujarnya ketika itu.