Jembatan Selat Bali Terkendala Aspek Kultural

Reporter

Editor

Kamis, 2 Agustus 2012 13:18 WIB

Bangun Rancang Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun. Dok: PT Wiratman and Associates

TEMPO.CO, Banyuwangi - Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi meminta pemerintah Banyuwangi, Jawa Timur, mempertimbangkan aspek budaya dan keagamaan bila ingin membangun Jembatan Selat Bali yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.

Menurut Sekretaris PHDI Banyuwangi, Suminto, bangunan Jembatan Selat Bali pasti akan lebih tinggi dari perairan dan daratan di sekitarnya, mengingat ombak Selat Bali yang terkadang besar. Padahal, menurut dia, dalam agama Hindu terdapat kepercayaan bahwa bangunan maupun posisi manusia tidak boleh lebih tinggi dari Padmasana, yakni tempat bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu.

Secara filosofis, kata dia, Padmasana merupakan tempat suci yang harus dijaga kesuciannya dengan menjaga posisi manusia atau bangunan di sekitarnya harus lebih rendah. "Bagaimana mungkin kita beribadah tapi posisi kita lebih tinggi dari Padmasana. Itu menodai kesucian," kata dia kepada wartawan, Kamis, 2 Agustus 2012.

Di sekitar Selat Bali, Suminto menjelaskan, banyak warga Hindu yang membuat padmasana, baik Padmasana keluarga maupun padmasana jagat. Padmasana keluarga paling rendah, tingginya sekitar 2 meter atau rata-rata tinggi manusia. Namun, kesucian padmasana keluarga hanya berlaku untuk keluarga tersebut.

Sementara padmasana jagad yang berlaku untuk umum, kata dia, biasanya memiliki tinggi hingga 7 meter. Radius kesuciannya pun lebih luas, yang harus dipatuhi oleh umat Hindu secara umum.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan bahwa Gubernur Bali Made Mangku Pastika menolak pembangunan Jembatan Selat Bali karena khawatir adanya distorsi kebudayaan. Namun Karwo menolak menjelaskan lebih lanjut maksud dari alasan Gubernur Bali tersebut.

Pembangunan Jembatan Selat Bali awalnya diwacanakan oleh pemerintah Banyuwangi karena jumlah kendaraan yang akan menyeberang ke Bali atau sebaliknya selalu meningkat dalam tiga tahun terakhir. Padahal jumlah kapal yang beroperasi semakin padat dan tidak seimbang dengan jumlah dermaga. Dampak dari tidak adanya jalur aternatif mengakibatkan antrean panjang kendaraan saat pelabuhan ditutup karena cuaca buruk. Akibatnya, sektor ekonomi terhambat.

IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler:
Polisi Langgar Wewenang KPK

BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton

"Bayi Besar" Bermunculan di Amerika

Satu Jenderal Polisi Lagi Jadi Tersangka

Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan

Panwaslu Miliki Video Rhoma Irama Ceramah SARA

Djoko Susilo Ancam Perkarakan KPK

Didiskualifikasi, Atlet Bulu Tangkis Ini Pensiun

Ahok Yakin Foke Tidak Embuskan Isu SARA

Polisi Diminta Mundur dari Kasus Simulator SIM

Berita terkait

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

15 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat

22 hari lalu

Kronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat

Pagar jembatan beton di Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah dirusak pemuda agar truk berisi sound system untuk takbiran bisa lewat.

Baca Selengkapnya

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

30 hari lalu

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

Kerusakan jembatan di jalan nasional dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran dan keselamatan arus mudik.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

30 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

Jembatan merupakan infrastruktur penting sehingga pembangunannya dapat menghabiskan biaya yang mahal. Berikut sederet jembatan termahal di dunia.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

30 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

Jembatan Danyang-Kunshan Grand Bridge di China saat ini menjadi jembatan terpanjang di dunia. Panjanganya mencapai 164 kilometer.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.

Baca Selengkapnya

5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

34 hari lalu

5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

Jembatan Francis Scott Key ditabrak Kapal Kargo Dali di sepanjang Interstate 695, Baltimore, Maryland pada Selasa, 26 Maret 2024

Baca Selengkapnya

WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

34 hari lalu

WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

34 hari lalu

Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak ada WNI dalam daftar korban musibah ambruknya jembatan di Baltimore

Baca Selengkapnya

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

34 hari lalu

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

Ada beberapa jalur pelayaran utama yang melewati Baltimore, diperkirakan lusinan kapal melewati jembatan itu

Baca Selengkapnya