TEMPO.CO, Banyuwangi - Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi meminta pemerintah Banyuwangi, Jawa Timur, mempertimbangkan aspek budaya dan keagamaan bila ingin membangun Jembatan Selat Bali yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.
Menurut Sekretaris PHDI Banyuwangi, Suminto, bangunan Jembatan Selat Bali pasti akan lebih tinggi dari perairan dan daratan di sekitarnya, mengingat ombak Selat Bali yang terkadang besar. Padahal, menurut dia, dalam agama Hindu terdapat kepercayaan bahwa bangunan maupun posisi manusia tidak boleh lebih tinggi dari Padmasana, yakni tempat bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu.
Secara filosofis, kata dia, Padmasana merupakan tempat suci yang harus dijaga kesuciannya dengan menjaga posisi manusia atau bangunan di sekitarnya harus lebih rendah. "Bagaimana mungkin kita beribadah tapi posisi kita lebih tinggi dari Padmasana. Itu menodai kesucian," kata dia kepada wartawan, Kamis, 2 Agustus 2012.
Di sekitar Selat Bali, Suminto menjelaskan, banyak warga Hindu yang membuat padmasana, baik Padmasana keluarga maupun padmasana jagat. Padmasana keluarga paling rendah, tingginya sekitar 2 meter atau rata-rata tinggi manusia. Namun, kesucian padmasana keluarga hanya berlaku untuk keluarga tersebut.
Sementara padmasana jagad yang berlaku untuk umum, kata dia, biasanya memiliki tinggi hingga 7 meter. Radius kesuciannya pun lebih luas, yang harus dipatuhi oleh umat Hindu secara umum.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan bahwa Gubernur Bali Made Mangku Pastika menolak pembangunan Jembatan Selat Bali karena khawatir adanya distorsi kebudayaan. Namun Karwo menolak menjelaskan lebih lanjut maksud dari alasan Gubernur Bali tersebut.
Pembangunan Jembatan Selat Bali awalnya diwacanakan oleh pemerintah Banyuwangi karena jumlah kendaraan yang akan menyeberang ke Bali atau sebaliknya selalu meningkat dalam tiga tahun terakhir. Padahal jumlah kapal yang beroperasi semakin padat dan tidak seimbang dengan jumlah dermaga. Dampak dari tidak adanya jalur aternatif mengakibatkan antrean panjang kendaraan saat pelabuhan ditutup karena cuaca buruk. Akibatnya, sektor ekonomi terhambat.
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler:
Polisi Langgar Wewenang KPK
BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton
"Bayi Besar" Bermunculan di Amerika
Satu Jenderal Polisi Lagi Jadi Tersangka
Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan
Panwaslu Miliki Video Rhoma Irama Ceramah SARA
Djoko Susilo Ancam Perkarakan KPK
Didiskualifikasi, Atlet Bulu Tangkis Ini Pensiun
Ahok Yakin Foke Tidak Embuskan Isu SARA
Polisi Diminta Mundur dari Kasus Simulator SIM
Berita terkait
FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore
15 hari lalu
FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore
Baca SelengkapnyaKronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat
22 hari lalu
Pagar jembatan beton di Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah dirusak pemuda agar truk berisi sound system untuk takbiran bisa lewat.
Baca SelengkapnyaSigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional
30 hari lalu
Kerusakan jembatan di jalan nasional dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran dan keselamatan arus mudik.
Baca SelengkapnyaInilah 5 Jembatan Termahal di Dunia
30 hari lalu
Jembatan merupakan infrastruktur penting sehingga pembangunannya dapat menghabiskan biaya yang mahal. Berikut sederet jembatan termahal di dunia.
Baca SelengkapnyaInilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia
30 hari lalu
Jembatan Danyang-Kunshan Grand Bridge di China saat ini menjadi jembatan terpanjang di dunia. Panjanganya mencapai 164 kilometer.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel
34 hari lalu
Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.
Baca Selengkapnya5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore
34 hari lalu
Jembatan Francis Scott Key ditabrak Kapal Kargo Dali di sepanjang Interstate 695, Baltimore, Maryland pada Selasa, 26 Maret 2024
Baca SelengkapnyaWNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu
34 hari lalu
Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore
34 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak ada WNI dalam daftar korban musibah ambruknya jembatan di Baltimore
Baca SelengkapnyaDampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan
34 hari lalu
Ada beberapa jalur pelayaran utama yang melewati Baltimore, diperkirakan lusinan kapal melewati jembatan itu
Baca Selengkapnya