Repertoar tari berjudul Bedaya Amurwabumi karya Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga ditarikan oleh tiga puteri Sultan yaitu GKR Pembayun, GKR Condro Kirono, dan GRAj Nurastuti Wijareni, dipertunjukkan di Dalem Yudhaningratan Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo
TEMPO.CO, Surakarta - Pengasuh sanggar tari Suryo Sumirat, GPH Herwasto Kusumo, tutup usia hari ini, Selasa, 31 Juli 2012. Kerabat Mangkunegaran itu meninggal di salah satu rumah sakit di Surakarta.
“Beliau telah wafat,” kata salah seorang pengajar tari di Suryo Sumirat, Esti Andrini, saat dihubungi Tempo. Herwasto yang akrab dipanggil Gusti Heru itu meninggal karena serangan jantung.
Hingga saat ini belum bisa dipastikan waktu dan tempat pemakaman. Sampai laporan ini ditulis, jenazah masih berada di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo.
Selama ini, Gusti Heru dikenal sebagai salah satu pelestari tari tradisional di Surakarta. Gusti Heru juga dianggap berjasa dalam menggali beberapa tarian yang sempat punah. Dia juga banyak menciptakan tari garapan baru dengan berbasis tari tradisional.
Rekapitulasi Suara Pemilu di Solo Diwarnai Interupsi, Saksi PDIP Enggan Teken Berita Acara
56 hari lalu
Rekapitulasi Suara Pemilu di Solo Diwarnai Interupsi, Saksi PDIP Enggan Teken Berita Acara
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 yang diselenggarakan KPU Kota Solo, Sabtu malam, 2 Maret 2024, sempat diwarnai interupsi dari saksi PDIP.
