TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum akan menahan tersangka kasus dugaan suap pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Tarahan, Lampung, 2004 lalu. Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, mengatakan KPK sejauh ini masih fokus melakukan penggeledahan untuk mencari tambahan bukti kasus itu.
"Konsentrasi kami di penggeledahan. Setelah ini pasti kami akan melakukan pemeriksaan. Jika saatnya tepat baru kami melakukan upaya paksa," ujarnya usai keterangan pers di kantornya, Kamis, 26 Juli 2012. "Sebentar lagi Idul Fitri. Ini pertama kalinya KPK mengelola tahanan di sini."
Namun saat ditanya kapan lembaganya akan memeriksa politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, Bambang belum mau mengungkapkannya dengan alasan itu kewenangan penyidik. "Saya juga tidak mau berjanji. Daripada nanti ditagih-tagih lagi," kata Bambang.
Hari ini KPK melakukan penggeledahan di tiga lokasi terkait dengan kasus suap PLTU Tarahan, yakni di kantor PT Alstom Indonesia, pihak pemberi suap, di Pondok Pinang, kediaman Emir di Kalibata, dan rumah pengusaha Zuliansyah Putra Zulkarnaen di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Bambang belum menjelaskan apa yang didapat komisi dari penggeledahan hari ini. Ia sekadar menjelaskan penggeledahan tersebut menyusul dikeluarkannya surat perintah penyidikan atas nama Emir.
Emir ditetapkan sebagai tersangka atas kapasitasnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Ia dituduh melanggar Pasal 5 ayat 2, Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 11, dan atau Pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun bui dan denda Rp 1 miliar.
Namun seperti apa peran Emir dalam proyek tersebut, Bambang tutup mulut. "Itu nanti akan ditanyakan penyidik pada saksi yang diperiksa," kata dia, singkat. Ia hanya mengisyaratkan kasus ini terkait dengan perkara korupsi proyek outsourcing Customer Information System atau Rencana Induk Sistem Informasi (CIS-RISI) di PLN Distribusi Jakarta Raya Tangerang tahun 2004-2007 yang memenjarakan bekas Direktur Utama PLN Eddie Widiono.
ISMA SAVITRI
Berita Terpopuler:
Kisruh Anang-KD, Ashanty Merasa Tersudut
Diperkosa hingga Tewas oleh Lima Istrinya
Dalam Masjid, Ustadz Kampanye Foke
CEO Liga Inggris Minta Maaf pada PSSI
Wamendikbud: Waspadai Jebakan Malaysia
Wajah Ariel Peterpan Mirip Gubernur Sulawesi
Soal Status Emir, Denny Minta Maaf ke KPK
Sumanto Kanibal Masih Dikurung dalam Kamar
Emir Moeis Lima Kali Lolos Jerat Hukum
Mendag Kritik Pola Konsumsi Kedelai Masyarakat
Berita terkait
Hari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan
14 Agustus 2022
Melansir On the Road Trends, aturan pemasangan pelat nomor ini kemudian diikuti oleh beberapa negara, seperti Jerman pada 1896 dan Belanda pada 1898.
Baca SelengkapnyaAlasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan
5 Juni 2022
Pelat nomor kendaraan berwarna putih diatur dalam Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2021..
Baca SelengkapnyaBuntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu
28 Juli 2019
Terkait kasus tilang elektronik yang berbuntut panjang, Ditlantas Polda Metro, Komisaris Muhammad Nasir, menyebut plat nomor palsu bisa dibedakan.
Baca SelengkapnyaPPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat
10 Januari 2018
PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.
Baca SelengkapnyaPDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti
10 Januari 2018
Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul
10 Januari 2018
Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.
Baca SelengkapnyaGus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP
10 Januari 2018
Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.
Baca SelengkapnyaPDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul
10 Januari 2018
PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik
10 Januari 2018
Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.
Baca SelengkapnyaKesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan
10 Januari 2018
Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.
Baca Selengkapnya