Anak Samin Dijebak Mengakui Agama  

Reporter

Editor

Rabu, 18 Juli 2012 15:37 WIB

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) serius mengerjakan soal saat mengikuti Ujian Nasinal (UN) di SD Negeri IKIP Makassar, Senin (7/5). TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Semarang- Para siswa keturunan sedulur sikep, atau biasa disebut Samin, mengalami pemaksaan dalam pendaftaran siswa baru dan pada ujian nasional. Pemaksaan itu dialami warga Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus, yang hendak sekolah di SMPN 2 Undaan.

Penganut sedulur sikep di Kudus, Budi Santoso, menyatakan anaknya diminta mengisi biodata yang salah satu isinya sanggup mengikuti pendidikan agama yang diakui pemerintah.

“Terutama sanggup mengikuti pendidikan agama Islam karena mayoritas siswa di sekolah itu penganut Islam,” kata Budi di sela-sela focus group discussion Lembaga Studi Sosial dan Agama, Rabu, 18 Juli 2012.

Padahal, menurut Budi, anaknya yang hendak sekolah di sekolahan formal itu tak mengikuti agama yang diakui pemerintah. “Kami memiliki aliran kepercayaan dan ajaran Samin,” kata Budi.

Budi mengatakan sebelumnya tak pernah ada kewajiban seperti itu. “Ibarat seperti tikus, kami hendak dijebak lagi. Ada perangkap baru harus isi biodata,” kata Budi.

Sebelumnya, dia mengatakan, siswa dari keturunan sedulur sikep pernah dipaksa mengikuti pelajaran agama. Namun, setelah dilakukan lobi, sekolah menghapus kewajiban itu.

Menurut dia, pemaksaan serupa juga terjadi saat mengikuti ujian pelajaran agama. Sekolahan hanya menyediakan ujian pelajaran agama-agama yang diakui pemerintah. Karena tak memeluk agama yang diakui pemerintah, akhirnya anak sedulur sikep mengerjakan soal pelajaran agama Kristen. Budi beralasan dengan terpaksa memilih ujian pelajaran agama Kristen karena tak ada praktek peribadatannya.

Direktur Lembaga Studi Sosial dan Agama Semarang, Tedi Kholiluddin, meminta agar siswa penganut kepercayaan Samin tak dipaksa belajar ataupun mengikuti ujian pelajaran salah satu agama yang diakui pemerintah. “Bagaimana pun itu bentuk pelanggaran,” kata Tedi.

Lembaga itu mendesak pemerintah menghapus pengakuan atas enam agama. Sebab, realitas di lapangan menunjukkan Indonesia memiliki kekayaan ragam budaya dan aliran kepercayaan. “Fungsi negara bukan mengakui agama tapi menghormati eksistensi agama. Kalau modelnya pengakuan, pasti ada diskriminasi,” katanya.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

8 April 2017

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

Arif mengatakan, kapasitas sebenarnya 30-32 ribu, tapi ditambah lagi 10 ribu, sebagai hasil diskusi Zakir Naik dan Wali Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

4 April 2017

Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

Arif mengatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginginkan pendaftaran dibuka lebih walau kuota normalnya sekitar 31-32 ribu.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

4 April 2017

Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

Arif tidak menyebut secara detail siapa saja yang diundang, karena nama-nama itu masih sensitif jika diumumkan.

Baca Selengkapnya

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

13 September 2016

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

Sejak kematian pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, pada 18 Juli lalu, banyak pihak menilai hal itu sebagai keberhasilan ikhtiar negara menumpas akar-akar terorisme. Namun mungkinkah peristiwa tertembaknya seseorang dapat menjelaskan bahwa gerakan radikalisme di Indonesia telah berakhir?

Baca Selengkapnya

Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

4 Agustus 2016

Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid menegaskan, tak perlu kaku saat menggunakan pengeras suara ketika mengumandangkan azan.

Baca Selengkapnya

Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

21 Juni 2016

Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

Universitas Islam Indonesia menangkal masuknya ide-ide Hizbut Tahrir soal khilafah ke kampus.

Baca Selengkapnya

Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

22 Desember 2015

Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

Ben Anderson ternyata suka mengisi TTS dan menghormati Gus Dur sebagai tokoh pluralisme.

Baca Selengkapnya

Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

12 Agustus 2015

Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

Dalam Islam, berkuda adalah olahraga yang disunahkan dan didampingi malaikat.

Baca Selengkapnya

Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

1 Juni 2015

Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

Ada yang menggunakan malam Nisfu Syakban untuk berdakwah. Bagaimana memaknainya?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

1 Juni 2015

Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

Umat muslim disarankan memperingati Nisfu Syaban dengan ibadah yang tidak dipamerkan.

Baca Selengkapnya