TEMPO.CO, Jakarta -Empat wartawan peliput Ahmadiyah yang dianggap sebagai pemicu penyerangan terhadap kampung tersebut berasal dari Belanda. Mereka adalah Michael M. Maas bersama Michael Deagle (kemeramen) dan dua tamu dari Belanda, Marolent dan Partrick.
Mereka sempat diamankan dan dimintai keterangan selama delapan jam di Markas Besar Kepolisian Kota Bogor, Jawa Barat. Kepala Polisi Resor Bogor, Ajun Komisaris Besar Hery Santoso, Sabtu, 14 Juli 2012 mengatakan pihaknya hanya memintai keterangan mengenai keberadaan wartawan asing tersebut di Cisalada. Keempatnya diperiksa sebagai saksi bentrokan yang mengakibatkan lima rumah rusak dan satu warga terluka. "Bukan tersangka," kata dia.
Pemukiman warga Ahmadiyah di Kampung Cisalada, Ciampea Udik, Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Jumat lalu diserang ratusan massa dari dua kampung, Jum’at, 13 Juli 2012, sekitar pukul 14.00. Akibat peristiwa ini, lima rumah milik jemaat Ahmadiyah rusak dilempari batu. Seorang warga menderita luka akibat terkena sabetan senjata tajam. Korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Leuwiliang untuk mendapat penanganan medis.
Kepolisian Resor Bogor, Jawa Barat, sudah melepaskan empat jurnalis yang dianggap sebagai pemicu serangan ratusan warga dua kampung ke pemukiman Jemaat Ahmadiyah itu. Kepolisian menyatakan tak berwenang menahan warga negara asing lebih dari 24 jam. Salah satu yang dilepaskan adalah
ARITHA SURBAKTI
Berita Menarik Lain
Wisata Kuliner Kekuatan Surakarta
Muhammadiyah Diminta Hadiri Sidang Isbat
6 Selebritas Muda Hollywood Terkaya
Kim Kardashian Kena Tilang
Tim Sukses Foke: Jangan Maling Teriak Maling
Interogasi Jurnalis Peliput Kasus Ahmadiyah 8 Jam
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya