TEMPO.CO, Bandung - Puluhan aktivis mahasiswa dari dua kampus negeri di Bandung menggelar aksi unjuk rasa di dua lokasi berbeda. Tujuannya sama, menolak Rancangan Undang-undang Pendidikan Tinggi yang hari ini, Jumat, 13 Juli 2012 akan disahkan dalam Sidang Paripurna DPR.
Sekitar 50 aktivis Keluarga Mahasiswa ITB bergerak dari kampus ke Taman Cikapayang. Mereka menggelar aksi sambil berorasi. Menurut Menteri Kebijakan Publik KM ITB Wirana, mahasiswa menolak otonomi keuangan yang diserahkan pemerintah kepada kampus. ”Artinya pemerintah ingin melepaskan tanggung jawab pendanaan dan perguruan tinggi negeri harus cari dana sendiri,” ujarnya, Jumat, 13 Juli 2012.
Pemerintah, kata dia, harusnya menanggung porsi tanggung jawab yang besar. Tujuannya agar pendidikan tinggi bisa diakses mudah oleh masyarakat. ”Biaya pendidikan di ITB Rp 900 miliar, per mahasiswa biayanya Rp 40 juta per tahun,” katanya.
KM ITB juga menolak pasal yang membolehkan perguruan tinggi asing masuk ke Indonesia. Alasannya, kata Wirana, akan memunculkan invasi kebudayaan dan ideologi. Mereka menitipkan aspirasi tersebut ke rekan aktivis mahasiswa Universitas Indonesia yang rencananya menggelar aksi di gedung DPR hari ini.
Di depan Gedung Sate, kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia juga menggelar aksi penolakan RUU PT. Menurut Menteri Luar Negeri BEM UPI Alfian Riza, mereka menuntut penghapusan liberalisasi dan komersialisasi pendidikan. ”Kami minta pemerintah mengalokasikan dana 20 persen dari APBN di luar biaya operasional dan gaji guru serta profesi,” katanya.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
1 hari lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaIkuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia
2 hari lalu
Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.
Baca SelengkapnyaDemo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
2 hari lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaPolisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina
2 hari lalu
Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina
Baca SelengkapnyaUniversitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel
3 hari lalu
Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.
Baca SelengkapnyaBrown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel
3 hari lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
9 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaPolisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
10 hari lalu
Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?
11 hari lalu
Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.
Baca Selengkapnya5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024
19 hari lalu
QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.
Baca Selengkapnya