Ombudsman: Anggota Dewan Jadi Calo Siswa Baru  

Reporter

Editor

Kamis, 12 Juli 2012 15:54 WIB

Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo dan Ketua Ombudsman RI Danang Girindrawardana saat acara penandatanganan kesepakatan bersama di Mabes Polri, Jakarta, (26/5). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman RI menemukan ada oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung dan pegawai Dinas Pendidikan Kota Bandung yang menjadi makelar penerimaan siswa baru tahun ajaran 2012. Temuan itu diperoleh Ombudsman dari laporan masyarakat ke pos pengaduan proses seleksi siswa baru yang dibuka sejak 25 Juni lalu.

Asisten Ombudsman, Naksya Larasati, mengatakan pihaknya menemukan ada empat anggota DPRD dan tiga anggota dinas Bandung yang menitipkan calon siswa ke sekolah. "Oknum itu bisa diberi tanda kutip sebagai calo," kata Naksya dalam keterangan pers di kantor Ombudsman RI, Kamis, 12 Juli 2012.

Keempat anggota dewan itu adalah DR dan TDQ dari Partai Demokrat, ATN Nugraha dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan seorang lagi yang identitasnya belum bisa diungkap Ombudsman karena masih perlu verifikasi. Adapun pegawai Dinas Pendidikan Kota Bandung yang diketahui menitipkan siswa berinisial A.

Dalam dokumen yang dimiliki Ombudsman, A mengajukan surat permohonan ke SMA Negeri 12 Bandung agar menerima AW sebagai siswa sekolah tersebut. Pada sekolah yang sama, TDQ menyodorkan surat permohonan agar menerima anak berinisial SAHL sebagai siswa. Surat TDQ bahkan menggunakan kop DPRD Kota Bandung. Dalam suratnya, TDQ mengaku sebagai pelaksana harian Badan Anggaran DPRD.

Menurut Naksya, siswa titipan itu sebelumnya sudah dinyatakan tidak diterima dalam jalur seleksi secara online. Namun setelah ada campur tangan anggota Dewan, mereka berhasil menjadi siswa di sekolah yang diinginkan. "Yang menjadi catatan kami adalah penggunaan kop DPRD. Seharusnya kan itu tidak dibawa-bawa," ujarnya.

Penelusuran Ombudsman, total ada dua belas siswa yang dititipkan empat anggota Dewan. Namun dari dua belas itu hanya lima yang diterima sebagai siswa SMAN 12 Bandung. Kedua belas nama siswa itu, setelah diverifikasi Ombudsman, ternyata tidak ada hubungan kekeluargaan dengan anggota Dewan.

Naksya menuturkan pihaknya mendapat temuan tersebut dari Koalisi Pendidikan Kota Bandung dan Kepala Sekolah SMAN 12 Bandung Hartono. Rencananya KPKB akan melaporkan ulah anggota Dewan ke Badan Kehormatan DPRD Kota Bandung. "Kami minta ke BK agar mereka diproses. Nanti KPKB yang akan melaporkannya," kata dia.

Pos pengaduan proses seleksi penerimaan siswa baru dan mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2012 dibentuk lantaran proses seleksi rawan penyimpangan. Anggota Ombudsman RI yang menangani bidang pendidikan, Budi Santoso, mengatakan lembaganya berhak mengawasi upaya pemerintah menyediakan pendidikan berkualitas.

Ia menjelaskan pos pengaduan dibuka di tujuh daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Adapun Indonesia Corruption Watch membantu dengan membuka pos serupa di 35 jaringannya, termasuk Jakarta. "ICW menerima pengaduan dari penerimaan siswa baru dan juga penerimaan mahasiswa baru," kata peneliti ICW, Febri Hendri.

Koalisi Masyarakat Sipil, termasuk ICW, menampung sejumlah aduan masyarakat dalam penerimaan siswa dan mahasiswa baru. Misalnya, kasus dugaan suap yang diduga melibatkan Kepala Sekolah SMA Negeri 3 dan SMAN 4 Pamekasan, Jawa Timur.

Selain itu, Koalisi mendapat laporan ada 276 siswa "titipan" di SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, dan SMAN 5 Medan. Juga aduan adanya pungutan seperti uang gedung ataupun uang pangkal di sejumlah sekolah senilai Rp 100 ribu hingga Rp 1,4 juta.

ISMA SAVITRI

Berita terkait

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

2 hari lalu

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA

Baca Selengkapnya

BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

57 hari lalu

BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

Pelacakan titik koordinat berbasis persil dapat mengukur jarak dengan sekolah terdekat. Mengurangi risiko manipulasi sistem zonasi.

Baca Selengkapnya

Melenceng dari Target Pemerataan Pendidikan, Berikut Potensi Masalah PPDB Sekolah

21 Februari 2024

Melenceng dari Target Pemerataan Pendidikan, Berikut Potensi Masalah PPDB Sekolah

Meski niatnya baik, skema seleksi masuk sekolah baru masih berpotensi menimbulkan berbagai masalah baru. Dianggap kurang adil dan berpotensi diakali.

Baca Selengkapnya

Calon Siswa Madrasah, Berikut Mekanisme dan Linimasa Seleksi PPDBM 2024

11 Januari 2024

Calon Siswa Madrasah, Berikut Mekanisme dan Linimasa Seleksi PPDBM 2024

PPDBM merupakan jalur penerimaan calon peserta didik jenjang madrasah mencakup RA, MI, Mts dan MA.

Baca Selengkapnya

10 Daftar SMA Terbaik Di Tangerang untuk Referensi PPDB 2024

4 Januari 2024

10 Daftar SMA Terbaik Di Tangerang untuk Referensi PPDB 2024

Simak di sini daftar SMA terbaik di Tangerang.

Baca Selengkapnya

10 SMA Terbaik Di Bekasi, Referensi untuk PPDB 2024

3 Januari 2024

10 SMA Terbaik Di Bekasi, Referensi untuk PPDB 2024

SMA terbaik di Bekasi, yakni SMA Penabur, SMA Marsudirini, SMAN 1 Bekasi

Baca Selengkapnya

Ini Daftar 10 SMA Terbaik di Jakarta, Bisa Jadi Referensi PPDB 2024

4 Desember 2023

Ini Daftar 10 SMA Terbaik di Jakarta, Bisa Jadi Referensi PPDB 2024

Bagi penduduk DKI Jakarta, ini 10 daftar SMA terbaik di Jakarta berdasarkan nilai UTBK tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Pelaksanaan PPDB Bali

20 Oktober 2023

Belajar dari Pelaksanaan PPDB Bali

Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024 telah berlangsung di seluruh daerah di Indonesia

Baca Selengkapnya

Ini 5 Tersangka Penyebab PPDB Kota Bogor Kisruh, Sediakan KK Fiktif Bertarif Rp 13 Juta

30 September 2023

Ini 5 Tersangka Penyebab PPDB Kota Bogor Kisruh, Sediakan KK Fiktif Bertarif Rp 13 Juta

Di antarra lima tersangka pemalsuan KK untuk PPDB Kota Bogor itu terdapat seorang pegawai honorer kelurahan.

Baca Selengkapnya

Soal PPDB Zonasi, Irjen Kemendikbud Soroti Soal Lambatnya Sosialisasi

17 September 2023

Soal PPDB Zonasi, Irjen Kemendikbud Soroti Soal Lambatnya Sosialisasi

Pelaksanaan PPDB 2023 lalu memang banyak mendapat sorotan, utamanya terkait dengan berbagai dugaan kecurangan.

Baca Selengkapnya