TEMPO.CO, Timika - Konflik antara warga di Kwamki Lama, Mimika, Papua, kembali meminta korban. Dua kelompok warga kembali bertikai pada Rabu pagi, 11 Juli 2012.
Dua kali prosesi damai secara adat sudah dilaksanakan, tetapi dua kelompok warga yang bertikai enggan menghentikan permusuhan. Konflik antar warga pada Rabu pagi kembali terjadi. Kali ini warga memilih hutan dekat jalan Freeport untuk area perang panah.
Pada konflik Rabu pagi, tiga warga Kampung Amole terkena panah. Seorang menderita luka panah cukup kritis di bagian dada, dekat rusuk. "Ada tiga korban luka di kelompok bawah (Kampung Amole), di kelompok atas saya belum dapat data," kata Penanggung jawab sementara Kepala Distrik Kwamki Lama, Wenas Onawatme.
Menurut Wenas, konflik terjadi karena jumlah korban yang belum imbang. "Konflik ini terjadi masih akibat dari konflik-konflik sebelumnya. Jumlah korban belum sama," kata Wenas.
Pertikaian kembali pecah setelah warga Kampung Harapan, Arodi Beanal, yang sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Masyarakat selama dua minggu akhirnya meninggal pada 10 Juli 2012 di rumahnya, Satuan Pemukiman (SP) 5.
Pada konflik beberapa pekan lalu, Arodi menderita luka panah pada pangkal paha dan sudah menjalani operasi di rumah sakit. Tetapi pada Selasa sekitar pukul 16.50 waktu Papua, Arodi akhirnya meninggal.
Akibat konflik Rabu pagi, puluhan polisi dan tentara disiagakan di Kwamki Lama untuk mencegah konflik berlanjut.
TJAHJONO EP
Berita lain:
Lagi, Meletus Perang Panah di Kwamki Lama
Korban Tewas Konflik di Kwamki Bertambah 1 Orang
Kwamki Perang Lagi, Propam Polri Terjebak
Warga Timika Gelar Ritual Damai Usai Perang Panah
Perang Suku di Sumba, Satu Tewas
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya