HIV/AIDS Tinggi karena Pria Doyan Jajan Seks  

Reporter

Editor

Senin, 25 Juni 2012 16:08 WIB

Menkes Nafsiah Mboi, saat mengikuti rapat kerja perdana dengan Komisi IX setelah dilantik Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, di Gedung MPR/DPR, 25-6, 2012. Nafsiah Mboi menjelaskan tentang kampanye penggunaan kondom di kalangan remaja dan kasus pembangunan sarana dan prasarana pembuatan pabrik vaksin flu burung di Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan risiko penyebaran HIV dan AIDS di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap seks berisiko. Menurut Nafsiah, tingginya penularan HIV dan AIDS disebabkan oleh banyaknya pria dewasa yang memelihara kebiasaan belanja seks dan kurangnya penggunaan kondom.

"Dari 240 juta penduduk, sebanyak 3,1 juta pria membeli seks," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Kesehatan DPR di komplek parlemen Senayan, Senin, 25 Juni 2012. Perilaku negatif ini menyebabkan 1,6 juta penduduk menikah dengan pria berisiko menderita HIV dan AIDS.

Dalam paparannya, Nafsiah menjelaskan jumlah kasus HIV-AIDS dalam lima tahun terakhir cenderung meningkat. Pada 2009, jumlah penderita HIV mencapai 9.793 dan AIDS 3863. Angka ini meningkat pada 2010 dengan penderita HIV 21.591 dan AIDS 5.744. Kemudian pada 2011 menjadi HIV 21.031 dan AIDS 4.162. Pada 2012, kata Nafsiah, angka ini bisa terus meningkat jika masalah seks berisiko tidak segera diatasi. Hingga Mei 2012, jumlah penderita HIV tercatat 5.991 dan AIDS 551.

Masih tingginya risiko penyebaran HIV dan AIDS ini, kata Nafsiah, menjadi salah satu alasan pentingnya kampanye penggunaan kondom di masyarakat. Selain kampanye penggunaan kondom, Kementerian juga meningkatkan program sosialisasi kesehatan reproduksi dalam kurikulum sekolah. Kemenkes juga mempercepat program peningkatan pengobatan dan rehabilitasi melalui sistem kesehatan di 322 rumah sakit di Indonesia.

Program promosi kondom, kata Nafsiah, hanya dilakukan secara terbatas melalui kerja sama masyarakat, LSM, tokoh masyarakat, dan perusahaan melalui program di tempat kerja. "Kami tidak pernah merencanakan bagi-bagi kondom pada remaja."

Nafsiah mengatakan, berdasarkan penelitian Kemenkes, tanpa peningkatan program yang tepat, maka pada 2014 jumlah Orang dengan HIV AIDS (Odha) bisa mencapai 648.322 dan meningkat menjadi 1,8 juta pada 2025. Sedangkan jika program penanggulangan yang tepat dapat dilaksanakan, jumlah Odha pada 2014 bisa ditekan menjadi 244.103 dan menurun menjadi 178.911 pada 2025. "Jika program penanggulangan ini mendapat dukungan penuh masyarakat, bukan tidak mungkin angka Odha akan menyentuh nol persen," katanya.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya