Tanwir Muhammadiyah Tegaskan Kriteria Pemimpin

Reporter

Editor

Senin, 25 Juni 2012 05:35 WIB

Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta, Rabu 6 Juni 2012. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO , Bandung:Sidang Tanwir Muhammadiyah di Bandung menyimpulkan sejumlah pokok pikiran organisasi, terutama mengenai kriteria pemimpin ideal bangsa ke depan. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan Tanwir menilai kepemimpinan bangsa yang ada selama ini sering absen saat diperlukan serta lamban, bimbang, dan galau saat mengambil keputusan.

”(Ini) yang kami simpulkan, tidak hanya pemimpin tertinggi, tapi (pemimpin) secara keseluruhan,” kata Din dalam penutupan Sidang Tanwir di Bandung Ahad 24 Juni 2012. Kesimpulan itu menjadi salah satu substansi Pokok Pikiran Tanwir Muhammadiyah untuk butir Kriteria Kepemimpinan Bangsa. Din menjelaskan, soal kepemimpinan bangsa menjadi faktor krusial yang menjadi pangkal permasalahan bangsa.

Muhammadiyah menilai lemahnya kepemimpinan ini disebabkan oleh perilaku politik transaksional, penggunaan uang dalam mengejar jabatan, serta kegagalan partai politik dalam melakukan pengkaderan dan rekrutmen pemimpin bangsa. Muhammadiyah lalu menawarkan langkah penyelamatan lewat penguatan kepemimpinan bangsa, yakni melalui kriteria pemimpin yang dibutuhkan.

Tawaran Muhammadiyah, pemimpin bangsa ke depan memiliki kriteria visioner, nasionalis-humanis, mampu menjadi solidarity maker, berani mengambil risiko, problem solver, serta memiliki komitmen terhadap moralitas. ”Ini saran dan pikiran Muhammadiyah untuk bangsa dan negara untuk kita pahami bersama-sama,” kata Din.

Din mengatakan Muhammadiyah tidak dalam posisi mencalonkan serta mendukung pencalonan seseorang. Dia menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan budaya yang tidak terlibat dalam politik kekuasaan. ”Kami hanya terlibat dalam politik moral kultural,” kata Din.

Din juga menegaskan hubungan Muhammadiyah dengan Partai Amanat Nasional serta ketua umumnya, Hatta Rajasa. ”Muhammadiyah tidak punya hubungan dengan partai politik mana pun. PAN adalah PAN dan Muhammadiyah adalah Muhammadiyah. Kalau PAN mencalonkan ketua umumnya, itu hak PAN, bukan urusan Muhammadiyah,” kata dia.

Tidak sebatas soal kepemimpinan bangsa, Tanwir juga menyimpulkan perlunya penegasan kembali soal dasar negara Pancasila sebagai konsensus nasional. Muhammadiyah juga merumuskan pokok pikiran dalam bidang ekonomi, politik, hukum, dan budaya.

AHMAD FIKRI

Berita Terkait
Pengikut Triomacan2000 Lampaui Benny_israel

Soal Hambalang, KPK Dinilai Alami Tekanan Politik

Suara Golkar Diprediksi Terus Naik

Korupsi Merpati Dilaporkan ke Kementerian

Digugat, Pemilihan Rektor UI Ditunda

Selain Fokker, TNI AU Masih Pakai 20 Pesawat Uzur





Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

4 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

5 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

6 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

9 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

10 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

11 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

12 hari lalu

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

15 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya