TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 14 imigran asal Pakistan yang hendak mencari suaka ke Australia terdampar di Pantai Boba, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Penyebab mereka terdampar adalah kapal yang ditumpangi pecah dihantam gelombang tinggi.
"Kami baru mendapat informasi itu, dan akan berkoordinasi dengan IOM (International Organization for Migration)," kata Kepala Imigrasi Kupang, Silvester Sililaba, kepada Tempo di Kupang, Kamis, 21 Juni 2012.
Para imigran yang keseluruhannya pria dewasa ditemukan mendarat di Pantai Boba, Senin lalu, 18 Juni 2012. Akibat dihantam ombak, kapal mereka mengalami kerusakan mesin dan bocor. Mereka kini diamankan petugas Kepolisian Resor Ngada.
Belasan imigran ini diberangkatkan dari Makassar, Sulawesi Selatan, menuju Asmore Reff (Pulau Pasir). Saat ini polisi menahan 14 imigran gelap itu bersama nakhoda dan tiga anak buah kapal. "Mereka kami amankan di markas Polres," kata Kepala Polres Ngada, Ajun Komisaris Besar Daniel Ruhoro.
Dalam sebulan terakhir ini polisi menahan sebanyak 141 imigran asal Timur Tengah yang melintasi perairan NTT menuju Pulau Pasir. Sebelumnya polisi menangkap 51 imigran di Sumba Barat, 59 di Sumba Timur, dan 17 lainnya di Rote Ndao.
YOHANES SEO
Berita Populer:
Google: 9.500 Konten Jahat Serbu Internet per Hari
Kandidat Wali Kota Terbaik Dunia, Ini Kata Jokowi
Rendang dan Cendol Tercatat di Akta Budaya Malaysia
Dahlan: Ada Dirut Tipe Kuda Liar dan Lemah Syahwat
Habis Menjambret Tertabrak Bajaj
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya