Harry Tanoe Datang ke KPK Setelah Jumatan  

Reporter

Editor

Jumat, 15 Juni 2012 10:59 WIB

Harry Tanoesoedibjo. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, bakal mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini, Jumat, 15 Juni 2012. Direktur Utama PT Bhakti Investama itu akan meminta lembaga antikorupsi memeriksanya dalam kasus suap restitusi pajak yang diduga melibatkan perusahaannya.

"Setelah salat Jumat, sekitar pukul 13.30 WIB," kata Andi F. Simangunsong, pengacara Hary Tanoe, saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya, pagi tadi.

Hary pun sudah mengungkapkan keinginannya ke KPK saat menggelar jumpa pers, Rabu, 13 Juni lalu. Ia mengatakan langkah ini sebagai itikad baik dari pihak PT Bhakti. "Dan membuktikan bahwa mereka merupakan warga negara yang taat hukum," kata Harry saat itu.

Pada hari yang sama saat menggelar jumpa pers, Hary dipanggil KPK untuk menjalani pemeriksaan. Namun, ia memilih mangkir dan meminta KPK untuk menjadwalkan ulang pemeriksaannya hari ini. Ia beralasan belum mendapat surat panggilan KPK.

KPK menangkap Tommy Hendratno di warung padang, Jalan Abdullah Safei, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu lalu. Ia bersama seorang kerabatnya diduga menerima suap Rp 280 juta dari seorang pegawai perusahaan swasta bernama James Gunarji Budiardjo. Ketiganya pun diperiksa intensif di KPK. Tommy dan James ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke penjara. Praktek suap ini diduga berkaitan dengan restitusi pajak PT Bhakti Investama senilai Rp 3,4 miliar.

Juru bicara KPK Johan Budi S.P belum berhasil dikonfirmasi mengenai rencana kedatangan Hary. Namun sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan KPK akan melayangkan surat panggilan kepada Hary sekali lagi. "Bila tak hadir, maka kami akan menggunakan cara dalam KUHAP," kata dia.

Biasanya pemanggilan setiap saksi akan disusul oleh jadwal pemeriksaan di papan pengumuman lembaga antirasuah itu. Namun jadwal pemeriksaan dalam papan pengumuman hari ini tak tertulis nama Hary.

TRI SUHARMAN

Berita terkait
Tommy Hendratno Kembali Diperiksa KPK
"Jalan-jalan'' Empat Pegawai Pajak di KPK
Usai Diperiksa KPK, James Gunardjo Bungkam
Bos Bhakti Diduga Perintahkan Menyuap
4 Pegawai Pajak Diperiksa Terkait Bhakti Investama
Posisi Tonbeng di Bhakti Investama Masih Aman

Hary Tanoe Sambangi KPK Jumat Ini

Hary Tanoe Bantah Ada Kecurangan Pajak

Hary Tanoe Tak Penuhi Panggilan KPK

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

3 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

3 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

3 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya