TEMPO Interaktif, Jakarta:Jakarta - Setelah habis kuota haji di 11 provinsi, Departemen Agama kembali mengumumkan bahwa kuota haji yang habis bertambah dua provinsi lagi. Provinsi tersebut yaitu Riau dan Sulawesi Tengah demikian dikatakan Kepala Biro Humas dan Perundang-undangan Departeman Agama Arifin Nurdin di Jakarta, Selasa (23/3). Padahal untuk provinsi lainnya seperti Bengkulu dari kuota haji sebesar 700 baru terisi 30 orang. Hal yang sama juga dialami Bangka Belitung yang baru terisi lima orang sedangkan kouta hajinya 700 orang. Dirjen Penyelenggaran Haji dan Dinas Islam Departemen Agama Taufik Kamil mensinyalir adanya permainan yang dilakukan oleh bank. Permainan tersebut berupa penalangan terhadap sejumlah jemaah haji yang tidak mampu membayar setoran pertama senilai Rp 20 juta. Mereka kebanyakan hanya mampu membayar separuh atau kurang dari itu. "Orang kan mendaftar ke bank pun tidak 100 persen serius ingin melaksanakan ibadah haji. Tapi karena iming-iming bank mereka akhirnya mau," kata Taufik. Karena adanya dugaan ini, pihak Depag tidak akan merespon pembatalan bank berkaitan dengan tidak terpenuhinya setoran haji. "Jemaah haji akan rugi banknya juga akan rugi," ujarnya. Karena pihak Depag tidak akan memberikan kesempatan lagi untuk mengganti posisi calon jemaah haji yang batal dengan calon jemaah haji yang diajukan bank. Sistem waiting list di bank tidak akan berlaku.Selain itu, pihak Depag juga akan menerapkan biaya administrasi kepada calon jemaah haji yang membatalkan keberangkatannya mulai pelaksanaan haji kedepan. "Ini buat sanksi karena ia mempermainkan," ujarnya. Meski begitu Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) tetap akan dikembalikan kepada pihak yang bersangkutan dengan dipotong biaya administrasi. "Disatu sisi kita buat kebijakan tapi kadang tidak ditaati juga," ungkapnya. Sehingga pihaknya akan memperketat soal mengenai pembatalan ibadah haji. Maria Ulfa - Tempo News Room