Istana: Keamanan Papua Labil

Reporter

Editor

Rabu, 6 Juni 2012 16:33 WIB

Julian Aldrin Pasha. ANTARA/Pandu Dewantara

TEMPO.CO, Jakarta -Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan bahwa penembakan di Papua kemarin malam menunjukkan masih ada kelompok yang mengacau keamanan di sana. "Menunjukan kondisi di Papua masih sangat labil," kata Julian di Bina Graha, Rabu 6 Juni 2012.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah perlu mengambil tindakan tegas untuk mengendalikan kondisi dan mencegah hal tersebut terulang. "Ini (penembakan) tidak boleh terjadi lagi," ujarnya. Meskipun begitu hingga sekarang pemerintah masih belum memutuskan untuk melakukan penambahan pasukan di Papua. "Nanti dilihat (apakah perlu ada penambahan pasukan)," kata dia.

Yang jelas, Julian menyambung, kondisi ini berarti membutuhkan penanganan khusus. "Bilamana ada permintaan dari pihak kepolisian daerah Papua, tentu TNI akan proaktif bersinergi dengan Kepolisian untuk membantu penanganan," ujarnya.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menjelaskan sudah menerima laporan bahwa kemarin, Selasa, 5 Juni lalu, sekitar pukul 22.00 WIT, telah terjadi penembakan di tiga tempat yang berbeda. Hingga saat ini, kata Djoko, belum diketahui siapa pelaku penembakan. Korban pertama adalah Iqbal Rifai, 22 tahun, warga Hamadi Pasar, ditembak di Jalan Sam Ratulangi Jayapura, depan kantor Dinas Perhubungan Provinsi Papua. Turut ditembak di lokasi yang sama adalah Hardi Jayanto, 22 tahun, warga Klofkam.

Yang turut menjadi korban adalah Prajurit Satu Frangki Kune, 25 tahun, alamat Den Zipur Waena. Frangki ditembak di Jalan Abepura Entrop, tepatnya di Perum Pemda 1 Entrop depan CV Thomas. "Dia mengalami luka tembak di leher, tembus," kata dia.

Saat ini, kata Djoko, ketiga korban berada di UGD RSUD Dok-2 Jayapura. "Perkembangan lebih lanjut akan segera dilaporkan. Sedang dilakukan penyelidikan dan pendalaman untuk pengusutan lebih lanjut," kata dia.

ARYANI KRISTANTI

Berita Terpopuler Lainnya:

Anies: Pemerintah Cenderung Membiarkan Intoleransi

Survei: Jusuf Kalla Kalahkan Aburizal Bakrie

Riset: Toleransi Beragama Orang Indonesia Rendah!

Survei Membuktikan Prabowo Unggul Calon Presiden

Peraih Nilai UN Tertinggi Gagal Dapat Beasiswa



Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya