10 Ribu Buruh Tekstil di Sukoharjo Kena PHK

Reporter

Editor

Minggu, 21 Maret 2004 16:50 WIB

TEMPO Interaktif, Sukoharjo:Akibat berbagai krisis yang dialami sejumlah pabrik tekstil di Sukoharjo sejak tahun 1999, sedikitnya 10 ribu buruh pabrik tekstil mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), karena banyak perusahaan tekstil melakukan efisiensi atau tutup. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Forum Komunikasi Pekerja Sukoharjo (FKPS) Joko Sucipto."Krisis yang dialami industri pabrik tekstil dimulai sejak tahun 1999 silam. Sampai saat ini sudah sekitar 10 ribu pekerja tekstil yang di-PHK karena berbagai krisis itu. Data sebanyak itu merupakan data limit. Artinya kenyataan yang terjadi sesungguhnya sangat mungkin lebih besar," ujarnya kepada wartawan, Minggu (21/3). Krisis tersebut di antaranya karena berkurangnya bahan baku utama pembuatan tekstil, yaitu rayon, serta pembatasan kuota tekstil dan produk tekstil (TPT). Jumlah pekerja yang di-PHK itu, lanjut Joko, adalah yang terpantau dari beberapa perusahaan tekstil besar di Sukoharjo, seperti Sritex yang telah mem-PHK 2.500 karyawan dan PT Tyfountex yang mem-PHK 5.000 karyawannya. "Kalau perusahaan besar memang bisa dengan mudah dipantau. Sedangkan perusahaan tekstil kecil agak sulit untuk kita pantau. Jadi jumlah riil pekerja yang di-PHK lebih besar dari angka 10 ribu itu, papar Joko.Menyinggung soal bahan baku, kata Joko, selama ini perusahaan tekstil mengimpor rayon sebagai bahan baku utama dari Rusia, Australia, dan beberapa negara Eropa lainnya. Namun kini rayon tersebut sangat sulit untuk didapatkan. Selain masalah bahan baku, kata Joko, para pengusaha tekstil juga mengalami kesulitan karena ada penurunan kuota tekstil dan produk tekstil (TPT). Dulu kuota TPT ini dibagi untuk pasaran luar negeri sebesar 60 persen dan dalam negeri sebesar 40 persen. "Kini kuota TPT itu mengalami penurunan hampir 50 persen. Akibatnya kapasitas produksi perusahaan tekstil menjadi jauh berkurang. Karena itu perusahaan kemudian melakukan efisiensi. Salah satu caranya ya dengan mem-PHK karyawannya," ungkapnya.Sementara itu, Ketua FKPS Deden Sumarsono menyatakan, selain mengalami krisis akibat langkanya bahan baku dan pengurangan kuota TPT, permasalahan lainnya adalah karena banyak investor yang lari dari Indonesia. Mereka melarikan modalnya dari Indonesia, kata Deden, karena biaya produksi di Indonesia sangat tinggi, sebab di Indonesia banyak sekali biaya siluman yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi.Baik Joko maupun Deden meminta pemerintah tidak tinggal diam atas persoalan ini. Mereka menyesalkan karena selama ini pemerintah dinilai cenderung lepas tangan dari permasalahan ini. Ketika ada pengurangan TPT, pemerintah cenderung diam dan tidak berbuat apa-apa.Lebih lanjut, Deden juga mengecam sikap Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) yang terkesan lamban dalam mengatasi masalah membengkaknya angka pekerja yang di-PHK ini. "Malahan Disnaker seringkali tidak tahu permasalahan ketenagakerjaan. Data pasti tentang jumlah pekerja yang di-PHK saja mereka tidak punya. Padahal ini menjadi bidang tugas mereka," tandasnya. Anas Syahirul - Tempo News Room

Berita terkait

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

3 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

12 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

12 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

13 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

13 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

15 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

16 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

16 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya