TEMPO.CO, Bandung -Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Nanan Soekarna meminta maaf kepada masyarakat atas terjadinya pengeroyokan tiga korban suporter Persib hingga tewas usai laga Persija Jakarta versus Persib Bandung di Gelora Bung Karno Ahad lalu. Ia berjanji polisi akan mengusut kasus itu dan meminta pertanggungjawabkan para pihak terkait.
"Secara pribadi maupun sebagai polisi saya mohon maaf karena pengamanan itu tanggung jawab kepolisian. Kita akan meminta pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban siapa? Ya, polisi yang bertugas jaga pengamanan di luar (stadion), termasuk kapolseknya atau patrolinya," ujarnya di Markas Brimob Polda Jawa Barat, Cikole, Bandung Barat, Rabu, 30 Mei 2012.
Nanan pun memastikan polisi tengah terus mengusut para pelaku pengeroyokan ketiga korban. "Nonton pertandingan bola itu, kan, untuk senang-senang. Kita akan usut motifnya kasus ini. Apa karena (perseteruan) Persib dengan Persija, mudah-mudahan tidaklah,"katanya.
Di lain pihak, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, polisi masih mengembangkan pemeriksaan para saksi dan belum menetapkan tersangka kasus pengeroyokan di Gelora Bung Karno. "Sudah ada delapan saksi yang kami mintai keterangan. Mudah-mudahan keterangan para saksi ini bisa segera kita tangkap pelakunya," ujarnya.
Boy enggan menyebutkan identitas kelompok maupun motif dugaan pengeroyokan karena kasusnya masih diselidiki. "(Pelakunya) ada kemungkinan sama-sama menyaksikan (pertandingan). Tapi apakah ini motifnya terkait dengan dukung-mendukung salah satu klub, kami belum tahu. Bisa saja ada faktor lain," katanya.
Tiga pria tewas akibat dikeroyok usai laga Persija versus Persib di Gelora Bung Karno pada Ahad, 27 Mei 2012. Ketiganya adalah Lazuardi, Dani Maulana, dan warga Bandung, Rangga Cipta Nugraha.
ERICK P. HARDI
Berita terkait
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023
36 menit lalu
Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba
2 jam lalu
Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaSoal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
1 hari lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
1 hari lalu
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca SelengkapnyaCara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
2 hari lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
3 hari lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
3 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
3 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
3 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
4 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca Selengkapnya