Fakta Janggal Sukhoi Superjet Rusia  

Reporter

Editor

Kamis, 17 Mei 2012 16:00 WIB

Anggota tim penyelamat mengevakuasi sebuah kantong mayat berisi jenazah korban jatuhnya pesawat Rusia Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, dekat Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/5). REUTERS/Jefri Tarigan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada sejumlah kejanggalan dari peristiwa jatuhnya Sukhoi Superjet 100 Rusia yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, pekan lalu. Berikut sejumlah kejanggalan dari Sukhoi Rusia.

1. Sinyal Pemancar Lokasi Bahaya (Emergency Located Transmitter/ELT)
ELT Sukhoi Superjet tak menyala kala menabrak tebing. Seharusnya ELT akan menyala saat pesawat berbenturan dengan benda keras atau menerjang air.

Kejanggalan:
Frekuensi ELT milik Sukhoi belum dilaporkan ke pengelola sinyal ELT seperti Badan SAR Nasional dan penangkap sinyal di Australia dan Singapura. ELT Sukhoi yang ditemukan ternyata berbeda frekuensi. ELT Sukhoi menggunakan frekuensi 121.5,203 Mhz, sedangkan alat penangkap frekuensi Indonesia berada pada 121.5,406 Mhz, seperti pesawat Boeing. ELT Sukhoi hanya bisa berfungsi di bidang lurus, bukan pegunungan. Dua ELT umumnya di depan dan di ekor pesawat. ELT ekor berfungsi ketika pesawat menerjang air. Namun, ELT Sukhoi digabung. Bila tenggelam, otomatis akan mengeluarkan pelampung.

2. Sistem peringatan dini dari daratan (Enhanced Ground Proximity Warning System/EGPWS)
Alat ini membuat pilot merasa aman karena memberi tahu pilot jika pesawat mendekati daratan. Bila pesawat meluncur turun dan tidak dalam perencanaan terbang, GPWS akan memberi suara peringatan "TOO LOW TERRAIN" atau "TOO LOW GEAR" atau "TOO LOW FLAPS".

Kejanggalan:
Pilot Sukhoi seharusnya mendapat peringatan setelah turun ke 6.000 kaki dan mendapati daerah pegunungan. Dari data black box akan terekam GPWS mengeluarkan peringatan kepada pilot.

3. Peta Terrain
PETA TERRAIN biasanya sudah berada dalam database pesawat. Peta akan muncul dalam display navigasi. Sebagai contoh pesawat A330, pilot cukup menekan tombol TERR ON ND (Terrain on Navigation Display). Terrain merupakan visualisasi daratan dalam bentuk vertikal dan horisontal.

Diragukan:
Database Terrain harus selalu update. Jadi data Terrain akan dimasukan dalam pesawat. Jika pesawat akan terbang melalui daerah baru dengan kondisi alam pegunungan, pilot wajib meminta data Terrain daerah tersebut. Misalkan pesawat akan melawati daerah pegunungan dan database Terrain belum diperbarui, sama saja pilot ceroboh.

4. Radar Cuaca Sukhoi Superjet
Menurut LAPAN kondisi cuaca Gunung Salak sangat buruk karena ada awan tebal yang aktif di Gunung Salak. Satelit Multifunctional Transport Satellites (MTSAT) menyatakan gunung saat itu 100 persen ditutupi awan dan disertai hujan.

Kejanggalan:
Apakah radar cuaca Sukhoi tidak berfungsi? Seharusnya setelah alasan meminta turun ke 6.000 kaki kemudian belok kiri, bukan belok kanan menuju Halim, pilot akan mengatahui cuaca di depannya. Navigasi pesawat dapat melihat kumpulan awan dan menghindarinya. Biasanya bila pilot memutuskan terbang di bawah 10 ribu kaki, jarak pandang minimum harus lima kilometer. Jarak pesawat dengan awan bila berada di samping awan pesawat harus berjarak 1.500 kaki. Jika pesawat berada di atas awan, maka pesawat harus berjarak 1.000 kaki. Terakhir bila pesawat harus berada di bawah awan, harus berjarak 1.000 kaki dari awan.

5. Rencana Penerbangan
Rute penerbangan kedua Sukhoi dijadwalkan dari rute Halim menuju Pelabuhan Ratu. Rute tersebut normal dilakukan dan termasuk daerah aman.

Kejanggalan:
Pihak ATC memperbolehkan pilot turun ke 6.000 kaki. Namun setelah melakukan sekali putaran 360 derajat, pesawat keluar dari Atang Sanjaya dan hilang kontak. Dalam peraturan penerbangan, pilot harus izin ke ATC bila keluar dari fligt plan.

6. Pesawat Pengganti
Sukhoi yang dipakai dalam joy flight diduga pesawat pengganti. Sukhoi nahas itu bernomor 97004. Seharusnya pesawat yang digunakan adalah pesawat sama seperti yang dipakai di Pakistan dengan nomor 97005

Kejanggalan:
Trimarga mengaku sudah mendaftar pada awal Mei, sedangkan juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan menyatakan pesawat Sukhoi yang jatuh belum terregistrasi di Kementerian Perhubungan. Pesawat yang belum terigistrasi sama saja belum dilakukan pemeriksaan dan pengujian sesuai standar kelaikudaraan (Undang-Undang No 1 Tahun 2009).

7. Kotak Hitam (Black Box)
Black box yang sudah ditemukan kurang lengkap untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Umumnya black box terdiri dari perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) dalam pesawat terbang. Petugas baru menemukan CVR, tanpa adanya FDR.

EVAN | WANTO | PDAT | BERBAGAI SUMBER

Berita Terkait
Sampah Tak Berserakan di Kemah Rusia
Sebagian Tim Relawan Sukhoi Mulai Ditarik

Kisah Relawan Sukhoi, Bau Amis Jadi Teman

Keluarga Pramugari Korban Sukhoi Datangi RS Polri

Tragedi Shukoi, Tim Indonesia-Rusia Saling Sikut?

Berita terkait

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

17 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

49 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

52 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

54 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

57 hari lalu

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

17 Januari 2024

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.

Baca Selengkapnya