Penembakan Paniai Dipicu Ribut di Arena Biliar  

Reporter

Editor

Rabu, 16 Mei 2012 14:02 WIB

Ilustrasi. tribune.com.pk

TEMPO.CO, Jayapura – Seorang tewas dan beberapa terluka akibat tembakan aparat kepolisian di Kampung Namowodide, Distrik Bogobaida, Paniai, Papua. Melianus Abaa, 40 tahun, tewas di tempat akibat tembakan di bagian dada. Sementara dua rekannya, Lukas Kegepe, 30 tahun, dan Amas Kegepe, 30 tahun, terluka masing-masing pada bagian perut dan kaki.

Berdasarkan keterangan polisi, peristiwa penembakan tersebut berawal saat terjadi keributan di tempat permainan biliar di Kampung Namowodide, Distrik Bogobaida, Selasa, 15 Mei 2012, sekitar pukul 20.00 WIT. Pada saat itu, polisi datang untuk menghentikan pertengkaran. Namun tampaknya kedatangan anggota Brimob justru membuat korban dan temannya marah, dan menyerang polisi dengan menggunakan senjata tajam dan stik biliar.

“Karena anggota kami diserang, akhirnya diletuskan tembakan,” kata Kepala Kepolisian Resor Paniai Ajun Komisaris Besar Antonius Diance.

Diance menegaskan langkah penembakan itu terpaksa dilakukan untuk membela diri. “Anggota kami hanya mempertahankan diri.”

Sementara itu, Direktur Eksekutif The Indonesian Human Rights Monitor (Imparsial) Poengky Indarti menyesalkan langkah penembakan itu. Semestinya polisi lebih mengedepankan pendekatan persuasif dengan mengajak bicara kelompok-kelompok yang bisa diterima masyarakat dan tidak buru-buru menggunakan tindak kekerasan, apalagi menembak.

“Alasan mempertahankan diri demi keselamatan menunjukkan bahwa polisi sangat tidak profesional dalam menganalisa situasi dan kurang memahami budaya masyarakat setempat,” kata Poengky, Rabu.

Ia mendesak pihak kepolisian untuk meminta maaf secara resmi atas terjadinya peristiwa itu sekaligus menindak aparat yang menembak itu berikut atasannya. Poengky juga meminta Polri mengevaluasi ulang peraturan tentang penggunaan senjata api. "Karena dalam beberapa peristiwa di Papua, aparat kepolisian cenderung berlebihan dalam menggunakan senjata api,” ujarnya.

JERRY OMONA

Berita terkait:
4 Warga Paniai Tewas Ditembak Polisi




Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

19 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

35 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

41 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya