TEMPO.CO , Jakarta:Pemandu lalu lintas udara atau Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta menduga pesawat Sukhoi Superjet 100 keluar jalur area joy flight di atas Landasan Udara Atang Sanjaya, Bogor. Deputi Senior General Manager PT Angkasa Pura II Mulya Abdi mengatakan, dari pantauan menara, pesawat Sukhoi sempat melakukan orbit (memutar) satu kali di area Atang Sanjaya lalu keluar jalur dan kemudian hilang kontak.
Mulya menuturkan, pesawat Sukhoi melakukan orbit lalu kemudian keluar dari jalur penerbangan di Atang Sanjaya dengan tidak meminta izin. "Pertanyaannya, mengapa dia keluar? Perintahnya belum sampai untuk keluar melakukan orbit," kata Mulya di kantornya, kemarin. "Menjadi kewajiban bagi pilot untuk meminta persetujuan ATC jika ingin meninggalkan area."
Menurut Mulya, pesawat Sukhoi melakukan kontak dengan ATC saat di ketinggian 10 ribu kaki. Kemudian, ATC mengarahkan ke area Landasan Udara Atang Sanjaya. Saat di atas Atang Sanjaya, pilot Sukhoi meminta untuk turun dari 10 kaki menjadi 6.000 kaki. â€ATC membolehkannya karena dinilai aman,†ujarnya.
Setelah minta turun ke 6000 kaki, pilot meminta izin kepada ATC untuk melakukan orbit. Posisi saat itu masih di Atang Sanjaya yang berjarak sekitar 7 mil dari Gunung Salak. Pihak ATC menilai aman untuk melakukan putaran. Namun, menurut Mulya, pesawat Sukhoi sudah keluar jalur joy flight di Atang Sanjaya tanpa meminta izin ATC.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 melakukan joy flight (demo terbang) dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma menuju Pelabuhan Ratu pada Rabu lalu. Namun saat menuju Pelabuhan Ratu, pesawat yang baru diproduksi pada 2011 ini putus kontak dan mengalami kecelakaan di Gunung Salak Bogor.
Mulya enggan menyalahkan pihak yang dianggap bertanggung jawab atas insiden itu. Menurut dia, semuanya akan terungkap dari hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi. "Tunggu saja hasil KNKT. Semua data ATC sudah kami serahkan," ujarnya.
Di tempat terpisah, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menyatakan adanya gumpalan awan di sekitar Gunung Salak saat pesawat Sukhoi melintas. Menurut Deputi Bidang Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan LAPAN Thomas Djamaluddin, kesimpulan ini berdasarkan pada analisa data yang dilakukan LAPAN serta Badan Meteorologi dan Geofisika. "Menurut analisis LAPAN, itu awan cummolonimbus. Tapi menurut BMKG itu awan biasa saja," kata Thomas.
Menurut dia, awan cummolonimbus terdeteksi berada di sekitar Gunung Salak antara pukul 14.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB atau saat pesawat Sukhoi hilang kontak dengan menara pemantau. Awan cummolonimbus merupakan awan guruh yang berbentuk gumpalan.
Meski LAPAN dan BMKG sepakat bahwa ada awan menggumpal saat Sukhoi nahas melintas, Thomas belum dapat memastikan penyebab jatuhnya Sukhoi adalah karena gumpalan awan tersebut. "Apakah awan itu membahayakan dan mempengaruhi pilot untuk menurunkan ketinggian, itu yang belum jelas betul dan belum diketahui," katanya. "Ini yang perlu dikroscek lewat data penerbangan."
AFRILIA S | PRIHANDOKO | BERNADETTE C | SUKMA
Berita Terkait
Ternyata Sukhoi yang Jatuh Itu Pesawat Pengganti
Gunung Salak itu Angker, Kata Permadi
Penyebar Foto Hoax Korban Sukhoi Sudah Ketahuan
Analis: Jika Pilot yang Salah, Rusia 'Selamat'
Perselingkuhan Terbongkar Setelah Ferarri Celaka
Priyo Budi Santoso: Syahrini Seperti Boneka
Penyebar Foto Palsu Korban Sukhoi Serahkan Diri
Sukhoi Memutar di Atas Lanud Atang Sanjaya
Indonesia Ngotot Periksa Kotak Hitam Sukhoi
Tevez Bikin Ulah, City Minta Maaf ke Ferguson
Berita terkait
KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT
18 hari lalu
KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787
50 hari lalu
Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang
53 hari lalu
KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaMH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu
55 hari lalu
Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.
Baca Selengkapnya10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi
59 hari lalu
Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu
Baca SelengkapnyaBawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua
5 Februari 2024
Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah
Baca SelengkapnyaPesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas
22 Januari 2024
Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.
Baca SelengkapnyaPesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan
21 Januari 2024
Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.
Baca SelengkapnyaPesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.
Baca Selengkapnya5 Serba-serbi Film Netflix Society of the Snow
16 Januari 2024
Film Society of the Snow di Netflix mengangkat kisah nyata kecelakaan pesawat dan bertahan hidup sampai terpaksa menjadi kanibal
Baca Selengkapnya