TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli, menyatakan mendukung pencalonan Kristiani Herrawati atau akrab dipanggil Ani Yudhoyono, ibu negara, sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada pemilihan presiden 2014 mendatang. "Dari Demokrat yang paling potensial, ya, Bu Ani," ujar Melani di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 15 Mei 2012.
Melani mengatakan dalam beberapa diskusi internal, nama Ani Yudhoyono sudah sering dijagokan untuk maju. Selain pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Ani juga berpengalaman mendampingi presiden selama dua periode. "Kami merasa kehadiran Bu Ani dalam beberapa kegiatan sangat mengayomi."
Ani juga dinilai paham dengan kondisi kekinian yang terjadi di dalam dan luar negeri. "Kader Demokrat yang paling potensial itu, ya, Bu Ani," ujarnya. Di kalangan perempuan Demokrat, menurut dua, nama Ani Yudhoyono diinginkan untuk maju. "Mau tidaknya itu tergantung Pak SBY."
Usul mengajukan Ani Yudhoyono itu, kata Melani, sudah disampaikan pada Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono. Namun keputusan akhir tetap akan diserahkan pada Majelis Tinggi. "Semua ada mekanismenya," ujar dia. Saat ini Demokrat, menurut Melani, akan fokus dulu pada pemenangan legislatif.
Anggota Dewan Pembina lainnya, Hayono Isman, mengatakan pencalonan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden sudah sulit dilakukan. Meskipun mengaku juga mendukung Ani sebagai calon presiden, tetapi dia menghargai keputusan yang sudah dibuat SBY bahwa tak akan mencalonkan keluarganya sebagai capres.
Hayono yakin ada banyak kader Demokrat yang mendukung Ani, tetapi terganjal dengan keputusan resmi SBY. "Itu sudah jadi keputusan keluarga dan saya rasa tak akan berubah. Ini harus bisa dipahami oleh kader perempuan yang ada di Demokrat," ujar Hayono.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri
28 Oktober 2014
Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi
13 Oktober 2014
Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.
Baca SelengkapnyaFahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR
9 Oktober 2014
"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata
Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari
langsung menjadi lewat MPR.
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi
30 September 2014
Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.
Baca Selengkapnya