Ada Tren Musnahkan Kelompok Dianggap Sesat  

Reporter

Editor

Senin, 14 Mei 2012 15:52 WIB

Irshad Manji (tengah) menjadi pembicara dalam diskusi buku "Allah: Liberty and Love" di Lembaga Kajian Ilmu Sosial (LKIS), kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (09/05/2012). Diskusi buku ini berakhir setelah diserang oleh puluhan massa Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan mengakibatkan lima orang terluka dan fasilitas bangunan dirusak oleh massa penyerbu. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur The Wahid Institute, Rumadi, menyatakan ada perubahan signifikan di kalangan muslim dalam menyikapi perbedaan. "Sekarang ada model baru, yaitu tren berupa keinginan memusnahkan kelompok yang dianggap sesat," kata Rumadi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Rumadi berpendapat, tren tersebut telah menjadi suatu hal yang mengkhawatirkan. Padahal, kata Rumadi, dulu, keberadaan kelompok yang dianggap sesat cukup disikapi dengan memberikan nasihat. Di samping itu juga dilakukan diskusi, menurut Rumadi. Namun sekarang Rumadi melihat adanya pergeseran sikap.

Rumadi menyebutkan kelompok Ahmadiyah sebagai contoh. Rumadi sempat yakin bahwa kelompok Syiah tidak akan mendapat ancaman. Rumadi menuturkan Syiah merupakan bagian dari Islam yang sah. Namun Rumadi menyatakan dugaannya keliru.

Rumadi menjelaskan saat ini kelompok yang dianggap sebagai ancaman akan dihilangkan oleh kelompok tertentu. Jika kondisi semacam ini dibiarkan, Rumadi mengatakan hal itu menjadi contoh yang tidak baik. Rumadi juga menyebutkan peristiwa yang terjadi di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, tanggal 4 Mei 2012, sebagai contoh lainnya.

Rumadi berpendapat, peristiwa tersebut sebagai teror, yang juga sudah masuk dalam ranah kepolisian. "Kepolisian seperti mendapat proyek dari kelompok vigilante," kata Rumadi. Menurut Rumadi, masalah konsep kebebasan beragama dan berpendapat tidak hanya ada di masyarakat, namun juga pemerintah.

Pada tanggal 4 Mei 2012, Komunitas Salihara menyelenggarakan sebuah diskusi. Acara diskusi dan peluncuran buku berjudul Iman, Cinta dan Kebebasan oleh tokoh feminis asal Kanada, Irshad Manji, di komunitas yang terletak di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, itu dibubarkan paksa oleh polisi. Pembubaran itu dilakukan setelah acara itu diprotes massa Front Pembela Islam.

MARIA YUNIAR

Berita terkait

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

3 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

8 hari lalu

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

Prabowo-Gibran resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Berikut pemberitaan media asing soal penetapan itu.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

10 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

10 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

11 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

17 hari lalu

TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?

Baca Selengkapnya

Kapuspen TNI Sebut Pembunuhan Prajurit TNI di Papua oleh OPM sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ini Batasannya

18 hari lalu

Kapuspen TNI Sebut Pembunuhan Prajurit TNI di Papua oleh OPM sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ini Batasannya

Pembunuhan terhadap Danramil Aradide oleh OPM disebut sebagai Pelanggaran HAM Berat. Pelanggaran HAM seperti apa yang masuk kategori berat?

Baca Selengkapnya

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

19 hari lalu

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?

Baca Selengkapnya

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

26 hari lalu

BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

28 hari lalu

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

BPJS Ketenagakerjaan diduga melanggar hak atas kesejahteraan, kesehatan, dan perlakuan diskriminatif karena menolak klaim-klaim kematian transpuan yang merupakan peserta aktif.

Baca Selengkapnya