TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Golkar, Nurul Arifin, mengatakan partainya tak khawatir jika mantan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla, diusung menjadi presiden oleh partai lain. "Kami tidak mengkhawatirkannya karena ini sudah biasa," ujar Nurul saat dihubungi, Senin, 14 Mei 2012.
Menurut wakil sekretaris jenderal partai ini, Partai Golkar sudah biasa menghadapi kondisi saat kader mereka maju menggunakan perahu partai lain. Termasuk untuk maju menjadi calon presiden dan wakil presiden. "Kami sudah biasa menghadapi situasi seperti ini," ujar dia. Dengan begitu, Nurul mengatakan, tidak ada antisipasi khusus yang dilakukan partai untuk mencegah perpecahan suara.
Lagi pula, menurut Nurul, suara Golkar diyakini tetap akan solid pada pemilu dan pemilihan presiden 2014 mendatang. "Kami tidak secara serius mengantisipasi, semua berjalan natural."
Mengenai kemungkinan pencalonan Jusuf Kalla di Partai Golkar sendiri, dia mengatakan, tidak mungkin dilakukan lagi. Pasalnya, rapat pimpinan nasional II, Oktober 2011 lalu, sudah menyepakati pencalonan Aburizal Bakrie sebagai calon tunggal partai. Pencalonan Ical sudah dipastikan akan dilakukan pada rapimnas III yang akan digelar 21-23 Mei mendatang di Hotel Aston, Bogor.
Dalam rapimnas itu, selain pendeklarasian Ical, juga diagendakan pembahasan mekanisme pemilihan calon wakil presiden pendamping Ical. Rapimnas juga akan membahas disiplin organisasi dan pemberian sanksi bagi kader partai yang maju sebagai calon presiden dan wakil presiden oleh partai lain. Selama ini, disiplin partai baru mengatur pencalonan kader golkar sebagai kepala daerah oleh partai lain.
Nurul mengatakan selama ini baru ada aturan, jika ada kader partai yang maju sebagai calon presiden dan wakil presiden, tidak menggunakan struktur dan fasilitas partai. Sementara untuk sanksi belum pernah dibahas.
Kekhawatiran pecahnya suara partai berlambang beringin ini jika membiarkan JK diusung partai lain, disampaikan langsung oleh Ketua DPP Golkar Yorrys Raweyai. Ia memperkirakan Golkar mengalami perpecahan jika hal itu benar terjadi. "Kalau JK benar diusung partai lain, Golkar pasti pecah," ujarnya kemarin.
Jusuf Kalla sendiri telah menyatakan siap dicalonkan sebagai presiden oleh partai politik di luar Golkar. Wakil Presiden periode 2004-2009 itu menyatakan telah menjalin komunikasi politik dengan sejumlah partai. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Sulawesi Selatan, Muzakkir Ali Jamil, dan pengurus DPD Partai Amanat Nasional Sulawesi Selatan, Ashabul Kahfi, mengungkapkan Kalla masuk daftar nama yang dibahas partainya sebagai calon presiden 2014.
Yorris khawatir Golkar akan kembali gagal seperti pada 2004 dan 2009. "Secara pribadi, saya senang karena ini menegaskan Golkar sebagai king maker. Tapi, saya heran, kenapa sebagai gudangnya tokoh nasional, Golkar tidak memilih kader terbaiknya," ujarnya.
Menurut Yorrys, kegagalan Golkar pada Pemilihan Umum 2004 dan 2009 juga karena perpecahan internal yang menyebabkan suara partai terbelah. Misalnya pada 2009, secara resmi Golkar mencalonkan JK-Wiranto, tapi sebagian kader tidak mendukungnya dan justru mendukung calon presiden dari Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, yang akhirnya terpilih sebagai presiden untuk periode kedua.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
2 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
13 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
21 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
22 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
22 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
23 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
26 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
31 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
31 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot
38 hari lalu
Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck
Baca Selengkapnya