Cinta, Harapan, dan Kecewa Sukhoi Jatuh

Reporter

Editor

Minggu, 13 Mei 2012 07:49 WIB

Keluarga korban kecelakaan pesawat histeris ketika mendapat kabar terbaru terkait pelaksanaan evakuasi yang dilakukan harini, di gunung Salak, Bogor, Jakarta, Jumat (11/05). Tempo/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta- Raut duka tak tampak di wajah Herman R. Tou. Pria 70 tahun ini justru tersenyum ketika sorot kamera televisi dan foto mengarah kepadanya. Herman berdiri dan membentangkan sebuah kertas bertulis "Turut Berduka Cita Atas Kecelakaan Sukhoi" di antara puluhan keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Rumah Sakit Pusat Polri Raden Said Sukanto, Sabtu 12 Mei 2012. Di bawahnya, tulisan dengan bahasa Rusia terpampang.

Di bawah tenda berukuran 3 x 10 meter yang disediakan rumah sakit, Herman menyatakan kecintaannya kepada Rusia. "Rusia adalah negara kedua saya. Saya cinta Rusia," ujarnya menjelaskan arti tulisan di kertas bekas kalender yang dibawanya itu.

Kecintaan Herman kepada Rusia, menurut dia, karena ia sempat menetap di sana selama tujuh tahun. Ia mengaku pernah bersekolah di Institut Kedokteran Pertama Leningrad. "Sekarang nama kotanya adalah St. Petersburg. Dulu namanya Leningrad, saya tinggal di sana tahun 1965 sampai 1972," kata dia di antara puluhan anggota keluarga korban.

Herman terdorong mendatangi rumah sakti setelah mendengar korban sudah mulai ditemukan dan akan diidentifikasi. Ia mengaku ingin bertemu dengan keluarga korban dan tim dokter asal Rusia yang akan datang ke rumah sakit. "Saya ingin bertemu dengan orang Rusia karena yang saya dengar di televisi ada tim dokter dari Rusia yang akan datang ke sini," kata dia.

Selain ingin bertemu dengan orang Rusia, Herman juga ingin menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga korban. Ia sendiri tak memiliki keluarga yang menjadi korban. "Saya mengikuti terus berita soal Sukhoi ini. Saya ingin secara langsung menyampaikan belasungkawa," kata warga Jalan Berlian 4 H4 No 16. Mùtiara Bekasi Jaya. Sindang Mulya, Cibarusah, Bekasi, ini.

Di samping Herman, Didit Petrus Susapthadi masih terus mencoba tersenyum. Keringat di kepala, leher dan tubuh Didit Petrus Susapthadi terus berkucuran. Berbaur dengan cucuran air mata, Didit tak menyekanya. Empat hari sudah ia tak bertemu dengan istrinya, Maria Marcella.

Empat hari juga ia sudah menunggu kabar kepastian jenazah istrinya yang menjadi salah satu korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor. "Feeling saya sih, ada istri saya di situ," ujarnya kepada wartawan saat sebuah ambulans yang membawa kantong jenazah tiba di Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto.

Didit mengaku sudah memasrahkan istrinya itu. Namun ia berharap jenazah mantan pramugari Garuda Indonesia itu segera ditemukan. "Supaya jenazahnya segera bisa dimakamkan," ujarnya sambil menahan isak tangis.

Sedangkan Badai, menantu Herman Suladji, 70 tahun, yang ikut menjadi korban, mengaku kecewa dengan penanganan setelah kecelakaan. Awalnya, ia dan keluarga masih menaruh secercah harapan bahwa Herman hidup. Namun, proses pencarian bangkai pesawat yang lamban membuat harapan itu sirna.

Ia semakin kecewa dengan tidak disediakannya crisis centre bagi pihak keluarga. Personel Band Kerispatih ini kecewa karena keluarga tidak bisa mendapatkan informasi yang jelas soal nasib anggota keluarga mereka. "Mestinya ada crisis centre untuk keluarga korban supaya bisa mendapatkan informasi yang jelas. Karena informasi simpang siur dari Twitter, sms, itu kami bingung mau konfirmasi ke siapa," kata dia.

FEBRIYAN

Berita terkait
Tim SAR Rusia Pagi ini ke Lokasi Sukhoi Jatuh
Komunikasi ATC-Pilot Kunci Petaka Sukhoi
Kasus Sukhoi, ATC Indonesia Minim Alat?
Tim KNKT dan Rusia Investigasi Pengawas Udara
Hari Ini, Badan dan Ekor Sukhoi Diangkat
Jibaku Tim Evakuasi Sukhoi: Tidur di Dinding Jurang
Kasus Sukhoi, Fasilitas Komunikasi Udara RI Belum Mumpuni

Berita terkait

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

18 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

50 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

53 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

55 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

59 hari lalu

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

17 Januari 2024

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.

Baca Selengkapnya