TEMPO.CO, Bogor - Napas Raden Mas Bagus Satria masih tersengal-sengal. Pemuda berusia 22 tahun itu baru saja turun dari Puncak Salak Satu di Gunung Salak. Relawan Palang Merah Indonesia Kabupaten Bogor itu baru balik dari lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi bersama tim evakuasi kedua, yang mulai mendaki pada Jumat, 11 Mei 2012, pukul 06.00.
"Saya ikut pendakian dengan tim Charlie. Sampai Pos Puncak Salak Satu sekitar jam 13.20," ujar Bagus kepada Tempo di pintu pendakian Balai Embrio Ternak, Pasir Pogor, Cipelang, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Jumat malam.
Bagus berangkat dari Posko Utama Cipelang bersama 286 anggota tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, PMI, dan relawan lainnya. Dalam pendakian tersebut, pria berperawakan kecil itu harus berjuang keras melewati jalur terjal dan curam. Namun perjalanannya bersama tim terbilang lancar hingga mencapai lokasi peninjauan di Puncak Salak I.
"Dari lokasi peninjauan titik jatuhnya pesawat, sudah terlihat. Kalau jalannya lurus, lokasi bangkai pesawat tidak jauh lagi," ujar Bagus.
Namun sayang, Bagus dan tim SAR lain tak mampu mencapai "kuburan" Sukhoi tersebut dengan mudah karena jalur terputus oleh lembah curam sedalam sekitar 400 meter dengan kemiringan 80 derajat. "Kalau bisa turun lewat tebing, kita potong kompas."
Saat itu, Bagus menceritakan, anggota tim SAR mencoba turun ke ceruk tersebut dengan mengulur tali sepanjang 400 meter. Namun tali sepanjang itu tak cukup mencapai dasar jurang. "Jadi yang turun hanya beberapa orang dari Marinir," ujarnya. "Kalau lewat jalur satu lagi, harus melewati tiga undakan dan butuh satu hari perjalanan menuju lokasi pesawat."
Sementara sebagian anggota tim evakuasi lainnya, termasuk Bagus, memutuskan kembali ke Posko Cipelang untuk menyiapkan logistik dan peralatan, separuh tim bertahan di Puncak Salak I dan mendirikan kemah. "Mereka bertahan untuk bersiap melakukan evakuasi sekaligus menunggu kiriman logistik dan peralatan."
Adapun Wakil Subdetasemen IA Pelopor Brimob Cikeruh Inspektur Satu Ivan Taufiq mengatakan ia bersama tim evakuasi satu yang berangkat pada Kamis, 10 Mei 2012, pukul 13.15, juga berhasil mencapai lokasi peninjauan. Namun timnya tak bisa mendekati bangkai pesawat karena tidak membawa peralatan memadai.
"Kami hanya buka jalur menuju titik pesawat jatuh. Tapi, kalau saat itu peralatannya ada, tim langsung melakukan evakuasi. Tali yang kami bawa panjangnya hanya 150 meter. Sedangkan jurang dalamnya sekitar 300-400 meter," kata Ivan.
Waaubden IA Pelopor ini bercerita, jalur pendakian menuju lokasi Sukhoi jatuh tidak terlalu berat. Menurut dia, jalur terjal dengan kemiringan sekitar 80 derajat hanya pada awal masuk jalur di pintu Balai Embrio. Jaraknya sekitar 200-300 meter. "Setelah itu, jalur pendakian biasa saja."
Hanya, Ivan menambahkan, selama perjalanan hampir empat jam hingga mencapai Puncak Salak IV, suasana di Gunung Salak terasa hening dan mencekam. Dia merasa heran karena selama pendakian tidak menemukan binatang seekor pun dan tak terdengar kicauan burung.
"Apalagi binatang buas. Burung atau monyet juga enggak ada sama sekali. Padahal katanya masih banyak babi hutan," ujarnya.
ARIHTA U SURBAKTI
Berita terkait
Tim SAR Temukan 12 Jenazah Korban Sukhoi
Keluarga Korban Sukhoi Histeris Nonton Evakuasi
KTP, Paspor, dan Laptop Korban Sukhoi Ditemukan
15 Warga Gunung Salak Diikutkan Evakuasi Sukhoi
Jalan Menuju Evakuasi Korban Shukoi Macet
Berita terkait
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu
22 hari lalu
Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.
Baca SelengkapnyaKNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT
35 hari lalu
KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787
12 Maret 2024
Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang
9 Maret 2024
KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaMH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu
7 Maret 2024
Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.
Baca Selengkapnya10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi
4 Maret 2024
Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu
Baca SelengkapnyaBawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua
5 Februari 2024
Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah
Baca SelengkapnyaPesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas
22 Januari 2024
Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.
Baca SelengkapnyaPesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan
21 Januari 2024
Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.
Baca SelengkapnyaPesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.
Baca Selengkapnya