TEMPO.CO, Samarinda - Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengklaim pelaksanaan peraturan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi, berhasil. "Sudah berjalan dan akan terus semakin optimal," kata Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail Nusyirwan Ismail, Jum'at, 11 Mei 2012.
Peraturan pembatasan itu tertuang dalam Peraturan Walli Kota nomor 19 tahun 2012, tertanggal 30 Maret 2012. Peraturan itu antara lain memuat larangan bagi kendaraan pengangkut batubara dan rekanannya untuk mengantre di SPBU. Selain itu, mobil mewah dengan harga Rp 450 juta ke atas dilarang memakai BBM bersubsidi.
Nusyirwan mengatakan, berdasarkan laporan dari instansi teknis yang melakukan pengawasan, peraturan itu berjalan efektif. Dari pantauan di sejumlah SPBU, tak lagi tampak kendaraan pengangkut batubara serta rekanannya yang ikut antre.
Rencananya, Pemerintah Kota Samarinda akan memasang papan pengumuman di setiap SPBU. Plang tersebut akan memuat Peraturan Wali Kota Nomor 19 itu.
"1 Juni semua sudah terpasang. Sekarang masih dalam proses pengerjaan," kata dia.
Dengan adanya papan pengumuman itu, kata dia, polisi bisa bertindak jika ada yang tak mematuhinya dengan menggunakan peraturan wali kota itu sebagai dasar hukumnya.
Selain Samarinda, yang juga mengeluarkan kebijakan serupa adalah Kalimantan Tengah. Di Kalimantan Tengah, peraturan pembatasan itu dituangkan dalam Instruksi Gubernur nomor 188.54/6/2012 tentang Pengendalian Bahan Bakar Minyak tahun 2012 di Provinsi Kalteng, tertanggal 8 Mei 2012.
Instruksi itu antara lain membatasi pembelian premium kendaraan roda dua maksimal 6 liter per hari, untuk mobil minibus atau sedan maksimal 25 liter per hari. Untuk pembelian solar bagi truck dan bis mini, maksimal 40 liter per hari, mobil minibus 25 liter per hari, dan untuk bis besar 50 liter per hari.
Setelah keluarnya instruksi tersebut, antrean di sejumlah SPBU di Palangkaraya mulai berkurang. Berdasarkan pantauan Tempo di SPBU Jalan S. Parman, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Jenderal Achmad Yani, tadi siang, panjang antrean yang biasanya bisa mencapai 2 km, sekarang tinggal sekitar 300 meter saja dari SPBU.
Firman Hidayat | Karana Wardana
Berita terkait
Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024
1 hari lalu
Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.
Baca SelengkapnyaDaftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024
2 hari lalu
Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini
Baca SelengkapnyaPertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara
3 hari lalu
IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.
Baca SelengkapnyaGempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan
7 hari lalu
PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton
8 hari lalu
PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaPGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair
8 hari lalu
PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.
Baca SelengkapnyaCara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi
10 hari lalu
Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.
Baca SelengkapnyaDi Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia
12 hari lalu
PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional
Baca SelengkapnyaPertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah
12 hari lalu
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.
Baca SelengkapnyaPertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon
12 hari lalu
PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.
Baca Selengkapnya