Elite Golkar Tak Gubris Surat Akbar  

Reporter

Editor

Selasa, 1 Mei 2012 16:18 WIB

TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Partai Golkar tak menghiraukan saran Dewan Pertimbangan Partai yang meminta penetapan calon presiden Golkar ditunda. "Penetapan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dari Golkar sudah diputuskan dan tetap dilaksanakan dalam rapimnassus (rapat pimpinan nasional khusus) Juli," kata Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Nurul Arifin di gedung MPR/DPR, Selasa, 1 Mei 2012.

Menurut Nurul, rekomendasi dari Dewan Pertimbangan, yang diteken Akbar Tanjung sebagai ketua dan Budi Darsono sebagai wakil ketua, sudah dibahas dalam rapat pleno, 27 April lalu. Bahkan, dalam rapat itu, surat Wantim (Dewan Pertimbangan) dibacakan langsung oleh Ical. "Disepakati, surat itu akan jadi catatan, tetapi tidak bisa dilaksanakan," ujar Nurul.

Penetapan Ical sebagai calon presiden dari partai Golkar, menurut Nurul, sudah disepakati dalam rapimnas kedua, Oktober tahun lalu. Dalam rapimnassus itu, tak ada nama calon lain yang muncul selain Ical. Rapat pun menyepakati penetapan Ical dilakukan selambat-lambatnya Desember 2012.

Keinginan Akbar mengubah agenda rapimnasuss menjadi hanya menetapkan mekanisme penetapan calon presiden hanyalah persoalan komunikasi. Nurul yakin, setelah Ical dan pengurus harian lainnya bertemu langsung dengan Akbar, perbedaan pendapat soal agenda rapimnassus akan berakhir.

Nurul juga mengatakan penundaan penetapan calon akan mempengaruhi proses sosialisasi calon presiden seperti yang sudah direncanakan partai. Partai sudah sepakat sosialisasi calon presiden minimal 20 bulan sebelum pemilihan presiden dimulai. Lagi pula kata dia, mekanisme penetapan capres sudah dibahas dalam rapimnas sebelumnya. "Kalau dibahas lagi, itu namanya mundur."

Surat Wantim ini antara lain mempersoalkan target 10 juta kader dan konsolidasi partai yang jauh dari harapan. Khusus pemilihan calon presiden dari Partai Golkar, wantim mengatakan perlu terlebih dahulu ditetapkan sistem, tata cara, dan mekanisme dalam penentuan dan penetapan bakal calon presiden.

Menurut Akbar, saat ini yang perlu dilakukan Golkar bukanlah menetapkan calon presiden. Tetapi menyiapkan mekanisme dan sistem pencalonan presiden yang terstruktur untuk digunakan di setiap pencalonan presiden. "Mekanismenya yang harus dibangun."

Penetapan calon presiden, kata dia, baru bisa dilakukan dalam rapimnas berikutnya. Bisa saja menggelar rapimnas keempat pada Oktober nanti atau pada rapimnas tahun depan. "Jadi rapimnas khusus hanya membahas khusus penetapan mekanisme pencapresan."

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

14 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

11 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

19 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

20 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

20 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

21 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

24 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

30 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

36 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya