Ini Agenda DPR di Jerman Versi Venna Melinda  

Reporter

Editor

Selasa, 1 Mei 2012 06:10 WIB

Dari jauh nampak rombongan anggota komisi I DPR tertangkap kamera mahasiswa Indonesia sedang berbelanja di tengah kota Berlin, Jerman. (Dok. PPI Berlin)

TEMPO.CO , Jakarta:- Kunjungan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat ke Jerman pekan lalu mendapat sorotan. Selain ditolak para mahasiswa perwakilan dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman, mereka dituduh pelesiran ke sejumlah pusat perbelanjaan top di Jerman.

Salah satu anggota Komisi I DPR, Venna Melinda, yang ikut dalam rombongan, geram dianggap hanya ingin bersenang-senang di Jerman. Menurut mantan Putri Indonesia ini, jadwal kunjungan kerja yang padat tak memungkinkan anggota Dewan menikmati liburan di sana. "Ada nggak foto saya waktu belanja? Nggak ada kan? Saya di sana kerja," ujarnya kepada Tempo, Senin, 30 April 2012.

Venna memaparkan runutan perjalanan kunjungan kerjanya ke Jerman bersama koleganya. Mulai dari keberangkatan rombongan Ahad malam, 22 April 2012, hingga kepulangan mereka kembali ke Tanah Air.

Berikut jadwal kegiatan rombongan Komisi I selama di Jerman versi Venna Melinda:

- 22 April 2012 pukul 22.30, berangkat dari Jakarta menuju Munich.

- 23 April 2012 pukul 10.00 memulai acara dengan melakukan kunjungan ke Kraus-Maffei-Wegmann GmbH & Co. KG, pabrik MBT Leopard. Di sana rombongan ditemui Mr. Christian. Rombongan menggali informasi terkait dengan pembelian tank Leopard dan mekanisme kerja samanya. Sorenya, mereka melanjutkan perjalanan menuju Berlin.

- 24 April 2012 pukul 10.10, rapat dengar pendapat dengan Dubes RI Dr. Eddy Pratomo, Konjen RI Frankfurt Damos Dumoli Agusman, Konjen RI Hamburg Marina Estella Anwar Bey, dan seluruh staf KBRI Berlin.

- 24 April 2012 pukul 17.30, delegasi Komisi I DPR RI bertemu dengan Ketua Komisi Pertahanan Parlemen Jerman, Mrs. Susane Kastner, MdB.

- 24 April 2012 pukul 19.00, rombongan diundang pihak KBRI untuk menghadiri acara ramah tamah dengan masyarakat Indonesia di Jerman. Acara dikemas dalam bentuk talk show yang sekaligus memperingati Hari Kartini. Bahkan pada saat itu, Venna bersama Ibu Nurhayati Assegaf diminta oleh pihak KBRI untuk menjadi pembicara dengan tema “Inspirasi Semangat Kartini untuk Peningkatan Peran Politik Perempuan Indonesia”.

- 25 April 2012 pukul 09.15, rombongan bertemu State Secretary Kementerian Ekonomi dan Teknologi Jerman (Bundesministerium fur Wirschaft und Technologie), Mr. Hans Joachim Otto.

- 25 April 2012 pukul 11.00, bertemu dengan State Secretary Kementerian Luar Negeri Jerman (Auswartiges Amt), Mrs. Cornelia Pieper.

- 26 April 2012 rombongan Komisi I kembali ke Jakarta.

Dari agenda tersebut, kata Venna, bisa dilihat waktu kunjungan Komisi Pertahanan yang sebenarnya hanya empat hari kerja dikurangi dua hari selama perjalanan. Setiap hari selama di sana, kegiatan berlangsung padat dari pagi hingga sore hari.

"Kami pastikan bahwa setiap kali kunjungan kerja, hasil kunjungan akan di-publish di website DPR," ujar politisi Partai Demokrat ini.

MUNAWWAROH

Berita terkait
Venna Bantah Komisi I Wisata Belanja di Jerman
DPR Didesak Pangkas Anggaran Pelesiran
Video Kunjungan DPR ke Cek, Puisi Kritikan PPI
Video Protes PPI Jerman: DPR Seperti Orang Kampung
Di Berlin, Komisi I DPR ke Pusat Fashion Lafayette
Inilah 10 Anggota DPR yang Ditolak di Jerman
Ke Berlin, Rombongan Anggota DPR Ditolak
2 Hari di Berlin, Anggota DPR Kepergok Berbelanja
Anggota DPR Ditolak di Jerman, Marzuki Tegur Sekjen

Berita terkait

Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri

16 Agustus 2019

Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri

Jokowi menyindir para pejabat yang suka studi banding ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Djarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat

3 Oktober 2017

Djarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat

Djarot menyatakan menolak permintaan anggota DPRD, yang menginginkan biaya kunjungan anggota Dewan ke luar negeri dinaikkan hingga tiga kali lipat.

Baca Selengkapnya

Fraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan  

30 Agustus 2017

Fraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan  

Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal mengatakan Golkar setuju anggaran kunjungan luar negeri DPR dinaikkan.

Baca Selengkapnya

BURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya  

30 Agustus 2017

BURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya  

BURT DPR akan melakukan lawatan ke Jerman pada 25 September hingga 2 Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

DPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018  

30 Agustus 2017

DPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018  

DPR berencana menaikan anggaran kunjungan luar negeri dalam RAPBN 2018 hingga 70 persen dari anggaran 2017.

Baca Selengkapnya

Kritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia

25 April 2017

Kritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia

Ketua Pansus Revisi UU Terorisme Muhammad Syafii membantah jika perjalanan studi banding ke Inggris dan irlandia hanya jalan-jalan belaka.

Baca Selengkapnya

Legislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi

1 Maret 2017

Legislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi

"Saya kira enggak buang anggaran. Kan, memang sudah dianggarkan," kata Fadli Zon.

Baca Selengkapnya

Ketua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR

8 November 2016

Ketua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR

Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan kunjungan Komisi Kehutanan dan Komisi Lingkungan Hidup ke luar negeri tidak dibiayai dari anggaran dewan.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya  

28 Juni 2016

Fadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya  

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan tak meminta apa pun untuk putrinya yang sedang berkunjung ke New York.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka

14 April 2016

Anggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka

Anggota DPRD Jawa Timur mengaku tidak tahu mengapa New York harus menjadi lokasi studi banding.

Baca Selengkapnya