TEMPO.CO, Jakarta -Terlepas adanya pro dan kontra dalam Partai Golkar, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan rapat pimpinan nasional khusus tetap mengagendakan penetapan dan pengukuhannya sebagai bakal calon presiden, Juni 2012 nanti.
"Capres itu sudah diputuskan di rapimnas kedua, rapimpas ketiga hanya penetapan dan pengukuhan Aburizal bakrie, tidak bisa menyimpang," kata Aburizal dalam konferensi persnya di kantor Dewan Pengurus Partai Golkar, Jumat, 27 April 2012.
Aburizal mengatakan siapapun di dalam partai harus tunduk pada keputusan rapat pimpinan nasional tanpa pengecualian. "Itu mengikat sehingga harus dilaksanakan," kata dia. "Rapimnas itu badan tertinggi setelah musyawarah nasional."
Pernyataan Ical sudah menutup kemungkinan kader lain untuk maju sebagai calon presiden dari kubu Golkar. "Sayang sekali 33 propinsi tidak mencalonkan calon lain (di Rapimnas kedua)," katanya.
Adapun agenda lain dalam rapimnasus selain penetapan dirinya sebagai calon presiden adalah pembahasan mekanisme penjaringan calon wakil presiden, pemantapan strategi pemenangan, dan pembahasan pemberlakuan petunjukan pelaksanaan (jutlak) nomor 13 dalam pencalonan presiden dan wapres. "Siapapun dari partai Golkar yang mencalonkan ke lain, harus mengundurkan diri dari Partai Golkar," katanya.
Rencana penetapan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Juni 2012 mendapat reaksi keras dari sesepuh partai. Selain dari Jusuf Kalla, kritik datang dari Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung, dan anggota Dewan Penasihat Partai, Siswono Yudohusodo.
Akbar Tandjung mengatakan keputusan Partai Golkar mengajukan calon presiden 2014 tanpa konvensi belum pernah dibicarakan dengan Dewan Pembina. Ia menilai ada masalah komunikasi di kalangan internal Golkar, khususnya antara Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pembina.
Sekertaris Jendral Partai Golkar Idrus Marham membantah bila dikatakan tidak pernah ada komunikasi dengan sesepuh partai. "Apakah harus resmi? Ini kan politik praktis, pak Ical lancar komunikasi," ujarnya. "Penentuan pak ical lewat rapimnas, dewan pertimbangkan itu peninjau."
Hari ini Golkar melakukan rapat harian pengurus dengan agenda membahas isu internal dan ekternal partai. Rapat ini dihadiri 20 pengurus partai. Terlihat diantaranya Fadel Muhammad, Idrus Marham, Leo Nababan.
ANANDA PUTRI
Berita Terkait
Golkar Bawa Polemik Ical Capres ke Rapat Pleno
Rapimnas Khusus Golkar Terancam Batal
Kubu Aburizal Anggap Dingin Protes Akbar Tandjung
Percepatan Rapimnas Golkar Tak Berubah
Petinggi Golkar Tuding 'Orang Ical' Rusak Partai
Rencana Rapimnas Golkar Dinilai Dipaksakan
Aburizal Bakrie Dukung Interpelasi Dahlan
Priyo: Pergantian Menteri Ambil dari Profesional
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
3 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
13 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
22 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
22 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
23 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
24 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
26 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaHarta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?
31 hari lalu
Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
32 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
32 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca Selengkapnya