Aburizal Bakrie (kanan) dan Akbar Tandjung. TEMPO/ Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Forum Silaturahmi DPD II Partai Golkar Muntasir Hamid meminta Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung turun tangan menghadapi kisruh di partainya. Ia meminta Akbar segera meluruskan langkah Ketua Umum Aburizal Bakrie yang menurutnya sudah keluar dari AD/ART partai.
"Saya rasa Bang Akbar sebagai Ketua Dewan Pertimbangan harus segera menangani masalah ini. Ini harus segera di kembalikan ke aturan yang berlaku di Golkar," ujarnya kepada Tempo, Selasa 24 April 2012.
Partai Golkar rencananya akan segera menggelar Rapat Pimpinan Nasional Khusus pada Juli mendatang. Rapimnas ini mengagendakan. pengukuhan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dari Golkar. Sekjen Golkar Idrus Markham mengklaim Ical telah mendapat dukungan 26 dari 33 DPD Provinsi.
Rencana ini pun ditentang oleh sejumlah kader dan pengurus Golkar di daerah. Bahkan, sejumlah DPD II Golkar meminta agar Musyawarah Nasional Luar Biasa digelar.
Muntasir mengatakan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie telah menebar uang Rp 1 miliar untuk membeli dukungan dari DPD Provinsi. Ical juga mengancam para pengurus Golkar di tingkat kabupaten kota untuk tidak bersuara menentang Rapimnasus dan pencalonannya. "Jadi ini semua sudah di luar aturan main di Golkar," ujarnya.
Tak hanya Akbar Tandjung, Muntasir juga meminta para sesepuh Golkar ikut mengambil langkah pembenahan terhadap Golkar. "Kami kan banyak sesepuh seperti Sri Sultan, Jusuf Kalla. Semua mereka harus turun tangan melakukan pembenahan internal," ujarnya.