TEMPO.CO, Sampang - Sebanyak 150 personel dari Kepolisian Resor Sampang, Jawa Timur, diterjunkan untuk mengamankan persidangan perdana kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa pemimpin Syiah Sampang, Ustad Tajul Muluk, di Pengadilan Negeri Sampang, Selasa, 24 April 2012.
Pengamanan ekstra ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi isu penyerangan saat sidang digelar. "Isu-isu itu memang selalu ada, tapi hingga menjelang sidang, kondisi di Sampang masih kondusif," kata Ketua Pengadilan Negeri Sampang, Purnomo Amin Cahyo, kepada Tempo Selasa, 24 April 2012.
Pengadilan, menurut Purnomo, sudah siap menggelar sidang. Kepala Kejaksaan Negeri Sampang, Danang Purwoko, yakin sidang perdana terdakwa Tajul Muluk akan berjalan aman tanpa gangguan. Keyakinan itu muncul setelah beberapa hari lalu dirinya bertemu dengan sejumlah ulama dan kiai Sampang yang menjamin bisa mengontrol masyarakat yang tidak senang terhadap Ustad Tajul. "Ulama juga mengapresiasi kami agar persidangan Tajul berjalan cepat dan adil," ucap Danang.
Kendati demikian, Danang menambahkan, pihaknya dan kepolisian tetap melakukan pemantauan dengan menerjunkan tim intelijen Kejaksaan. "Ada isu pengacara terdakwa mau boikot, tapi semuanya terserah terdakwa mau didampingi pengacara atau tidak selama persidangan," kata Danang pula.
Dari pantauan Tempo, polisi memberlakukan sistem buka-tutup jalan menuju Pengadilan Negeri Sampang. Setiap pengunjung diperiksa barang bawaannya. Selain di pengadilan, kantor Kejaksaan Negeri Sampang juga dijaga polisi. "Terdakwa, hakim, dan jaksa dijaga oleh polisi khusus demi kelancaran sidang," tutur Danang.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya