Cegah Bentrok Lagi, Komandan Brimob -Kostrad Diminta Tahan Diri
Reporter
Editor
Minggu, 22 April 2012 19:48 WIB
ANTARA/Mohamad Hamzah
TEMPO.CO, Jakarta - Mabes Polri memerintahkan kepada Komandan Pasukan Brigadir Mobil di Gorontalo untuk mengendalikan anggota pasukannya agar tidak terpancing bentrok lanjutan dengan anggota TNI satuan Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Gorontalo, Ahad 22 April 2012 dini hari. Permintaan serupa juga sudah dimintakan Polri kepada TNI untuk memberi perintah Kepala Pasukan Kostrad Gorontalo.
“Situasi sudah kembali kondusif, kami sudah berkoordinasi dengan TNI agar bentrok tidak berkembang,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Polisi Muhammad Taufik saat dihubungi, Minggu, 22 April 2012.
Taufik menyatakan, bentrok bermula ketika pasukan Brimob berpatroli harian melewati kantor Komisi Pemilihan Umum Limboto pada 20 April 2012 sekitar pukul 23.30 WITA. Pasukan Brimob yang menggunakan truk ini, menurut Taufik, dilempari batu oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.“Dua anggota Brimob mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu,” kata dia.
Menurut Taufik, akibat penyerangaan ini pasukan Brimob ini sempat berlindung di kantor Polres Limboto. Kemudian sekitar pukul 01.00 WITA, pasukan brimob melakukan razia dan pengejaran pada kelompok tidak dikenal tersebut. Dalam razia ini diketahui bahwa kelompok tidak dikenal tersebut adalah anggota TNI.
Razia ini mendapat perlawanan dari anggota Kostrad sehingga anggota brimob harus melepaskan tembakan. Dalam bentrok ini empat anggota TNI mengalami luka tembak dari dilarikan ke rumah sakit. “Tidak ada peluru tajam, itu menggunakan peluru karet,” kata Taufik.
Dua orang anggota Brimob yaitu Bripka Asrul Sani dan Briptu Saripudin, dan Empat anggota Kostrad TNI dilarikan ke Rumah Sakit Limboto, Gorontalo untuk menjalani perawatan.“Untuk anggota TNI yang terlibat kami sudah menyerahkan ke Polisi Militer TNI untuk memproses kasus penyerangan ini,” kata Taufik.