Polisi Kaji L/C Texmaco di BNI

Reporter

Editor

Jumat, 20 Februari 2004 18:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Markas Besar Polri sedang mengkaji kemungkinan penyalahgunaan letter of credit (L/C) Texmaco dari PT Bank Negara Indonesia Tbk. Menurut Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Temenggung kajian difokuskan pada dugaan penyalahgunaan L/C oleh Texmaco untuk membiayai perusahaan minyaknya. "Padahal dalam perjanjian, L/C itu untuk perusahaan tekstil," katanya usai rapat Komite Kebijakan Sektor Keuangan di Departemen Keuangan Jakarta, Kamis (19/2) malam.Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Erwin Mapasseng juga terlihat hadir dalam rapat sejak sore itu. Namun Erwin keluar lebih dulu dari Syafruddin yang memaparkan hasil rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.Dugaan penyalahgunaan, kata Syafruddin, didasarkan pada temuan PricewaterCoopers (PwC) saat mengaudit L/C sebesar US$ 89 juta itu. PwC menemukan hasil penjualan ekspor (proceed) Texmaco dipakai untuk membiayai perusahaan minyak dalam grup usaha milik Marimutu Sinivasan itu. Seharusnya, kata Syafruddin, hasil penjualan itu dikembalikan ke BNI untuk membayar surat jaminan yang telah dikeluarkan itu.Menurut Syafruddin, sifat L/C itu self liquidating sehingga seharusnya L/C itu berkurang dan hasil penjualannya masuk dalam rekening khusus (escrow account) yang dikeluarkan BNI untuk membayar L/C tersebut. "Nah, tidak berkurang ini yang sedang diteliti. Tidak berkurangnya untuk apa?" kata Syafruddin. Pengurangan dana L/C ini, katanya, tidak dilakukan oleh Texmaco sebagai peminjam (debitur).Selain kajian itu, katanya, kajian juga difokuskan pada pembengkakan jumlah dana karena pengembaliannya yang tidak berjalan mulus. "Meski L/C ini dijamin tapi kan harus dikembalikan. Tapi proses pengembaliannya ini yang tidak baik," katanya. "Texmaco memang sudah diberikan bantuan yang sangat banyak." Selain polisi, BPPN juga meminta BNI sendiri mengaudit L/C tersebut.Dalam perjanjian pengeluaran L/C itu, kata Syafruddin, posisi BPPN sebagai kreditur. Ia yakin pemerintah waktu itu, saat pengeluaran L/C, pasti mempunyai alasan khusus kenapa satu L/C itu hanya dijaminkan ke satu bank. "Kami berikan untuk menjaga kelangsungan bank itu dan menjaga agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja," katanya. Bagja Hidayat - Tempo News Room

Berita terkait

59 Tahun Mandra: Seniman Topeng yang Tembus Layar Lebar dan Sinetron

13 detik lalu

59 Tahun Mandra: Seniman Topeng yang Tembus Layar Lebar dan Sinetron

Sebelum menjadi bintang sinetron, Mandra adalah seorang seniman tradisional. Kemampuan aktingnya diasah dalam seni topeng Betawi.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 menit lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

9 menit lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

10 menit lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

18 menit lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

21 menit lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

28 menit lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

29 menit lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

35 menit lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

40 menit lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya