Polisi Makassar Tahan Nelayan Cirebon  

Reporter

Editor

Rabu, 18 April 2012 13:00 WIB

Payang (perahu motor tradisional) nelayan pulang dari melaut, di pantai Pasie Sabalah, Kec.Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar. ANTARA/Iggoy el Fitra/ss/nz/12.

TEMPO.CO, Makassar - Aparat Direktorat Kepolisian Perairan (Dit Polair) Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menahan dua kapal nelayan asal Cirebon, Jawa Barat, Senin, 16 April 2012, pukul 09.20 Wita di perairan Sapuka, Kabupaten Pangkep. "Mereka ditangkap bukan karena pelanggaran menangkap ikan karena mereka punya izin. Pelanggarannya karena menangkap penyu yang merupakan satwa dilindungi," kata Direktur Dit Polair Polda Sulselbar Komisaris Besar Hari Sanyoto, Rabu (18 April 2012).

Total ada 24 awak kapal yang berada dalam kapal itu. Kini polisi baru menetapkan dua tersangka, masing-masing nakhoda kapal, yakni Taryono bin Wanem, 50 tahun, selaku nakhoda KM Sinar Samudra 1 dan Daryo bin Ratih, 37 tahun, selaku nakhoda Selat Makassar Barat. Keduanya ditangkap kurang lebih 2 mil sebelah selatan Pulau Sapuka, Kabupaten Pangkep.

Dari pelaku, polisi menyita berbagai barang bukti, yakni 25 kilogram daging penyu yang sudah dikeringkan dan dua kapal nelayan beserta dokumen kapal. Atas perbuatannya, kedua nelayan itu akan dijerat Pasal 40 ayat (2) juncto Pasal 21 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Mereka diancam hukuman pidana maksimal lima tahun penjara dan denda maksimal Rp 100 juta.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka dan saksi, diketahui kapal itu tujuan utamanya untuk menangkap ikan pari dengan menggunakan jaring. "Tapi, saat diangkat, jaringnya ada pula penyu. Pelanggarannya, karena mereka tak melepas penyu itu. Dia tangkap dan diperdagangkan dengan cara dipotong lebih dulu dan dikeringkan," ujarnya.

Hari menyebut, pihaknya masih menyelidiki dan akan mengembangkan kasus tersebut. Tak menutup kemungkinan jumlah tersangka bertambah. Polisi akan mencari tahu dugaan adanya pemodal bagi para nelayan tersebut.

Sementera itu, nakhoda KM Selat Makassar Barat, Daryo, membantah bahwa dirinya memperdagangkan penyu itu. Ia menangkap penyu itu untuk konsumsi pribadi dan rencananya bakal dibagikan kepada nelayan pulau yang merupakan awaknya. Di dalam kapalnya ditemukan 10 kilogram daging penyu yang sudah dikeringkan. Sisanya, 15 kilogram, berada di kapal yang dikemudikan Taryono. "Memang saya tangkap, tapi tidak diperdagangkan," ujar pria kelahiran Desa Petakon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ini.

Dia juga membantah menangkap ikan hiu seperti yang dikabarkan sebelumnya. "Hanya ikan pari dan kami kantongi izinnya," ujarnya. Daryo mengaku sudah berlayar untuk memancing ikan sekitar 70 hari lamanya. Sebelum ke perairan Sulawesi, awaknya terlebih dulu ke perairan Kalimantan. Adapun tangkapannya berupa ikan pari sudah cukup banyak, sekitar 10 ton.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

5 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

8 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

9 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

12 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

13 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

19 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

23 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

31 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

41 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

43 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya