TEMPO.CO, Jakarta- Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta pasukan perdamaianIndonesiayang sedang bertugas di enam misi lain seperti UNAMED, UNIFIL,Sudan,Kongo,Liberia dan Lebanondialihtugaskan ke Suriah. Permintaan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon dalam hubungan telepon dengan menteri Marty Natalegawa.
"Sekretaris Jenderal PBB menanyakan apakah bisa Peacekeeper Indonesiayang sudah digelar di misi-misi lain dialihtugaskan. Karena prosesnya lebih cepat," kata Marty di pelataran Istana Merdeka, Selasa 17 April 2012.
Menurut Marty, Ban meminta pengalihtugasan tersebut bisa mempercepat proses. Jika menggunakan proses rutin mulai dari rekrutmen tentunya akan memakan waktu. Padahal keperluan mengirim pasukan perdamaian ke Suriah sudah mendesak.
Marty menyatakan, presiden merespons positif permintaan Ki-moon. Tetapi ada dua syarat yaitu bahwa memang ada gencatan senjata efektif yang berlaku di lapangan dan ada persetujuan dari pemerintah Suriah. "Dan tadi malam Sekjen PBB sudah menyatakan itu menjadi concern pihak sekretariat PBB," kata dia.
Tetapi, Marty melanjutkan, tim yang akan dikirim sifatnya sebagai advance team (tim pendahulu). Bertugas sebagai observer (pemantau). Untuk tim pertama rencananya ada 30 orang yang ditugaskan. Sebanyak enam orang di antaranya berasal dari Indonesia.
"Tugas utamanya sebagai observer, peninjau, dan sebagai military staff officer. Tetapi karena ini gelombang pertama bisa untuk menjalin komunikasi, menggulirkan proses, ini tahapan awal. Jadi betul-betul advance team," kata dia.
Rencananya, kata Marty, yang dialihkan tugas adalah yang bertugas di UNAMED karena jumlahnya besar. "Selain itu di Sudan juga dipindahkan hanya 1 orang. Di sana ada 146," kata dia.
ARYANI KRISTANTI
Berita terkait
Sekjen PBB Kutuk Serangan terhadap Tiga Pengamat UNIFIL di Lebanon
27 hari lalu
Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan terhadap tiga pengamat UNIFIL di perbatasan Lebanon dengan Israel, Sabtu.
Baca SelengkapnyaLebanon akan Adukan Serangan Israel terhadap UNIFIL ke Dewan Keamanan PBB
28 hari lalu
Kemlu Lebanon mengutuk serangan Israel terhadap Pasukan Sementara PBB sebagai pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan
Baca SelengkapnyaPenjaga Perdamaian PBB di Lebanon Diserang Tentara Israel, Empat Orang Terluka
28 hari lalu
Israel disebut menyerang penjaga perdamaian PBB di Lebanon. Empat terluka termasuk tiga pengamat PBB.
Baca SelengkapnyaItalia Siap Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza
20 Januari 2024
Italia siap mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Jalur Gaza jika diperlukan, kata menteri luar negeri Italia Antonio Tajani
Baca SelengkapnyaPatroli Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Terkena Tembakan Pasukan Israel
26 November 2023
Patroli Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) pada Sabtu terkena tembakan militer Israel
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Pasukan Perdamaian PBB, Saudi Boikot Senjata ke Israel, Cina Damprat Israel
25 November 2023
Berita Top 3 Dunia pada Jumat 24 November 2023 masih didominasi oleh serangan brutal Israel ke Gaza.
Baca SelengkapnyaGencatan Senjata Tak Jamin Israel Hentikan Serangan, Dosen Unair: Kerahkan Pasukan Perdamaian PBB
24 November 2023
Menurut dosen Unair, pasukan perdamaian PBB sebaiknya diterjunkan ke Gaza untuk hentikan pembantaian setelah gencatan senjata selesai.
Baca SelengkapnyaAfrika Selatan Desak Pengerahan Pasukan PBB untuk Lindungi Warga Gaza
30 Oktober 2023
Desakan ini menunjukkan Afrika Selatan telah melangkah lebih jauh dalam memberikan dukungannya terhadap Palestina dibandingkan negara-negara lain.
Baca SelengkapnyaIsrael dan Hizbullah Baku Tembak, Kemlu Pastikan Kontingen Indonesia di Lebanon Aman
27 Oktober 2023
Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan anggota kontingen Indonesia di Lebanon berada dalam keadaan aman di tengah eskalasi konflik Israel-Hizbullah.
Baca SelengkapnyaGrup Wagner Gagal Gantikan Pasukan Perdamaian PBB, Mali Terancam Jatuh ke Tangan Pemberontak
3 Oktober 2023
Kelompok militan afiliasi ISIS dan Al-Qaeda terus menekan Junta Mali begitu Pasukan Perdamaian PBB ditarik dan Grup Wagner gagal menggantikan mereka.
Baca Selengkapnya