TEMPO.CO, Jakarta -Keberadaan Menteri dari Partai Keadilan Sejahtera dalam kabinet dinilai Sekretariat Gabungan menganggu jalannya pemerintahan. Partai lain menganggap PKS tidak konsisten dengan code of conduct dan kontrak politik saat Sekretariat didirikan. Teman-teman dalam Setgab merasa terganggu dengan sikap PKS yang tak mendukung kebijakan pemerintah, kata Sekretaris Sekretariat Syarif Hasan saat dihubungi Selasa, 17 April 2012.
Menurut Syarif, PKS sebagai partai koalisi wajib mendukung keberlangsungan kebijakan pemerintah untuk memperlancar setiap kebijakan pemerintah. Di internal Setgab, kami merasa PKS sudah tidak lagi mendukung pemerintah, kata dia. Akibatnya, keputusan strategis pemerintah menjadi terhambat.
Namun, hingga kini Setgab belum mengeluarkan PKS secara resmi dari Koalisi. Itu domain Pak Yudhoyono sebagai presiden dan Ketua Setgab, kata dia. Partai lain tak dapat begitu saja meminta Yudhoyono mengeluarkan PKS dari Setgab dan mencopot menterinya di kabinet karena fungsi Setgab hanya sebagai penyelaras kebijakan eksekutif dan legeslatif. Setgab, kata dia, adalah pelaksana lapang yang mengkondisikan seluruh partai koalisi solid mendukung pemerintah.
Namun, kata dia, seluruh partai lain dalam Setgab telah sepakat bahwa PKS tidak lagi mendukung koalisi dan kebijakan-kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Seharusnya PKS mengevaluasi diri, kata dia. PKS disarankan meminta maaf jika tetap bersikukuh berada dalam Setgab dan tidak mengulangi lagi.
Selasa malam pekan lalu Setgab sepakat mengembalikan keputusan keluar atau tidaknya PKS dalam Setgab pada code of conduct koalisi. Keputusan yang diambil di kediaman Yudhoyono itu dihadiri oleh semua pimpinan partai koalisi kecuali pimpinan PKS.
RAFIKA AULIA
Berita terkait
Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?
31 Mei 2023
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?
Baca SelengkapnyaPSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta
24 Februari 2023
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan
11 Januari 2023
Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.
Baca SelengkapnyaRidwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita
25 Desember 2022
Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota
21 Agustus 2022
"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7
Baca SelengkapnyaJabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta
21 Agustus 2022
Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya
21 Agustus 2022
"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema
21 Agustus 2022
PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat
5 Agustus 2022
PKS memuji Anies Baswedan yang mengubah nama rumah sakit jadi rumah sehat dengan mengatakan Puskesmas bukan Pusat Kesakitan Masyarakat.
Baca Selengkapnya