PKS Klaim Miliki Kontrak Khusus dengan SBY

Reporter

Editor

Jumat, 6 April 2012 11:26 WIB

TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera mengklaim memiliki kontrak koalisi khusus dengan Ketua Sekretariat Gabungan Susilo Bambang Yudhoyono. Kontrak ini, kata anggota Majelis Syuro PKS Cahyadi Takariawan, menjadi penentu hubungan partai berlambang bulan sabit padi ini dengan pemerintahan SBY-Boediono.

"Kami punya kontrak bilateral yang tentu saja tidak sama dengan partai koalisi lain," ujar Cahyadi saat dihubungi, Jumat, 6 April 2012.

Kontrak koalisi yang dibangun PKS sejak awal pemerintahan SBY itu soal etika partai pendukung. Menurut Cahyadi, sejauh ini tak ada etika koalisi yang tidak diindahkan partainya. Hanya, dia tidak mau mengungkap isi kontrak koalisi bilateral itu. "Logikanya tidak etis kalau disampaikan karena ini perjanjian dua pihak," ujar Cahyadi.

Soal hubungan PKS yang tidak harmonis dengan anggota koalisi lain, Cahyadi melanjutkan, PKS tidak mempersoalkan. Termasuk mengenai desakan Setgab untuk mendepak dari koalisi. Selama pernyataan belum keluar langsung dari Ketua Setgab Susilo Bambang Yudhoyono, PKS tidak akan menghiraukan. Alasannya, kata Cahyadi, PKS hanya menjalin kontrak koalisi dengan SBY. "Kami memang kontrak dengan SBY dan tidak ada ikatan formal dengan partai lain."

Sesuai etika koalisi, PKS mengaku hubungan PKS dan Setgab hanya akan berakhir jika salah satu membatalkan perjanjian. Menurut Cahyadi, belum ada pembahasan di internal PKS untuk menemui SBY dan mengakhiri koalisi. "Kami tunggu saja dari SBY maunya seperti apa."

Kegerahan anggota Setgab pada PKS meningkat pasca-penolakan PKS terhadap penambahan Pasal 7 ayat 6a UU APBN-P 2012 yang memberi ruang pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. Dalam Setgab, kuat dorongan agar PKS dikeluarkan dari koalisi pendukung pemerintah. PKS dinilai telah melanggar kontrak kesepakatan parpol koalisi yang ditandatangani oleh semua pimpinan parpol koalisi beserta Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono pada 23 Mei 2011 lalu.

Kemarin, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali di depan Istana Negara membocorkan kontrak koalisi yang selama ini tertutup itu. Kontrak kesepakatan itu terkait tata etika dan efektivitas pemerintahan SBY-Boediono. Salah satunya berisi keputusan yang ditetapkan oleh Presiden menyangkut kebijakan politik strategis dan posisi politik penting, setelah mempertimbangkan pandangan dan rekomendasi pimpinan partai koalisi pada rapat yang dipimpin oleh Ketua Setgab, wajib didukung dan diimplementasikan, baik di pemerintahan maupun melalui fraksi-fraksi di DPR.

Dalam hal menolak penambahan Pasal 7 ayat 6a ini, PKS dinilai telah melawan dan mengganggu kebijakan strategis pemerintah. Bahkan nyaris membatalkan rencana pemerintah menaikkan harga BBM yang ditujukan mengefektifkan beban subsidi dan menyelamatkan APBN.

IRA GUSLINA SUFA

Berita lain:
Istana: Koalisi Tak Ingin Ada Musuh dalam Selimut

Dalih PKS Bertahan di Koalisi
PKS: Banyak Pengincar Posisi Menteri
Menteri Salim: Ada Keinginan PKS Mundur dari Koalisi
SBY Belum Pastikan Reshuffle Kabinet
SBY Segera Umumkan Formasi Kontrak Koalisi Baru

Begini Isi Perjanjian SBY-Parpol Koalisi

Berita terkait

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

16 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

21 Juli 2023

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

5 Juni 2023

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

5 Mei 2023

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

2 Mei 2023

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?

Baca Selengkapnya

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

2 Mei 2023

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

Halalbihalal DPP PKB dan DPP Golkar itu digelar di Resto Plataran Senayan.

Baca Selengkapnya

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

30 April 2023

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

Bukan hanya jemput bola, Eddy menyebut pihak lain juga berupaya menjangkau PAN untuk berkomunikasi.

Baca Selengkapnya