Dua Jaksa Dicopot, Kajari Pangkalan Bun Diperiksa  

Reporter

Editor

Selasa, 3 April 2012 14:27 WIB

TEMPO

TEMPO.CO, Palangkaraya - Heboh kasus video amatir dugaan pemerasan yang dilakukan dua oknum jaksa di Kejaksaan Negeri Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat , Kalimantan Tengah, terus berlanjut. Setelah mencopot dua jaksa, yakni S, Kepala Seksi Pidana Umum dan SW, Kepala Seksi Intel, tim pengawasan dari Kejaksaan Tinggi Kalteng juga akan memeriksa Agustinus Wijiono, Kepala Kejasaan Negeri (Kejari) Pangkalan Bun.

Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah Syaifudin Kasim kepada wartawan di Palangkaraya, Selasa, 3 April 2012 mengatakan, tim pengawas sudah berangkat ke Palangkalan Bun. Sejak Senin, 2 April 2012, hingga hari ini, tim itu masih terus melakukan pemeriksaan terhadap semua yang terlibat, di antaranya seperti orang yang merasa diperas, terdakwa, dan tersangka. “Selain melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak, tim juga akan memeriksa Kejari Pangkalan Bun sebagai atasan dari jaksa tersebut,” ujarnya.

Menurut Syaifuddin, dari hasil pemeriksaan sementara, pihaknya sudah melaporkan kasus itu kepada Kejaksaan Agung. Dalam kasus ini, S sudah mengakui apa yang ada di dalam video tersebut. Dalam video itu yang bersangkutan belum menerima uangnya alias masih melakukan negosiasi. Namun, kata Syaifudin, secara etis itu tidak benar dan tidak bagus seorang jaksa melakukan hal itu. “Kita lihat nanti bagaimana hukumannya. Apakah ada perkembangan baru terhadap pemeriksaan, nanti dilihat dahulu. Namun yang jelas mereka sudah mengakui apa yang ada dalam video tersebut," ujarnya.

Dalam aksi pemerasan yang terekam dalam video amatir dan beredar luas di masyarakat itu, tampak terlihat dengan jelas kedua jaksa itu secara terang-terangan meminta uang Rp 150 juta kepada keluarga terdakwa ED yang saat itu ingin melakukan upaya penangguhan penahanan. ED tersangkut dalam kasus sengketa lahan dan pemortalan di Jalan Pangkalan Bun dengan sebuah perusahaan kayu asal Korea. Dalam video berdurasi sekitar 10 menit ini, sang jaksa kelihatan terang-terangan meminta sejumlah uang agar ED bisa lepas dari jeratan hukum.

KARANA WW

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

3 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

5 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

7 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

9 hari lalu

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

Menurut Albertina, KPK menerima laporan dari masyarakat Lampung Utara perihal dugaan gratifikasi atau suap yang dilakukan Jaksa KPK itu.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

9 hari lalu

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

Tim penyidik KPK membuka peluang memeriksa anggota keluarga Syahrul Yasin Limpo alias SYL perihal penyidikan dugaan pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

10 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

Nota pembelaan itu menyikapi kesaksian eks ajudan Syahrul Yasin Limpo, Panji Harjanto, yang mengatakan bekas Ketua KPK Firli Bahuri meminta uang.

Baca Selengkapnya

Pengacara Firli Bahuri Nilai Tak Ada Alasan Subjektif Kliennya Harus Ditahan Polisi

10 hari lalu

Pengacara Firli Bahuri Nilai Tak Ada Alasan Subjektif Kliennya Harus Ditahan Polisi

Kuasa hukum bekas Ketua KPK Firli Bahuri, Ian Iskandar, mengatakan tak ada alasan subjektif kliennya ditahan kepolisian dalam kasus dugaan pemerasan

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Minta Direktorat LHKPN Segera Selesaikan Kasus Pemerasan Jaksa TI terhadap Saksi

11 hari lalu

Dewas KPK Minta Direktorat LHKPN Segera Selesaikan Kasus Pemerasan Jaksa TI terhadap Saksi

Dewas KPK mengaku sudah menyampaikan kepada Direktorat LHKPN agar segera menyelesaikan pemeriksaan kasus pemerasan oleh jaksa TI.

Baca Selengkapnya

KPK dan Dewas Anggap Tak Ada Kejelasan Perkara atas Pelaporan Suap oleh Jaksa TI Sehingga Tak Dilanjutkan

11 hari lalu

KPK dan Dewas Anggap Tak Ada Kejelasan Perkara atas Pelaporan Suap oleh Jaksa TI Sehingga Tak Dilanjutkan

KPK menilai pelaporan dugaan pemerasan Jaksa KPK berinisial TI terhadap saksi senilai Rp 3 miliar sejauh ini tak memiliki kejelasan perkara.

Baca Selengkapnya