Nazar: Proyek Hambalang Titipan Anas  

Reporter

Editor

Rabu, 28 Maret 2012 14:10 WIB

Pembangunan Pusat Pelatihan Olahraga Hambalang di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -Terdakwa kasus suap Wisma Atlet, M. Nazaruddin, kembali mengungkap peran Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam proyek pembangunan kompleks olahraga Hambalang di Sentul, Jawa Barat. Menurut Nazar, Anaslah yang berinisiatif mendorong agar proyek senilai Rp 1,2 triliun cepat terlaksana.

"Hambalang titipan utama Ketua Fraksi," kata dia saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu 28 Maret 2012. Yang dimaksud Nazar adalah Ketua Fraksi Demokrat di DPR yang saat itu dijabat Anas Urbaningrum.

Nazar mengaku proyek Hambalang sempat dibahas dalam pertemuan di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Januari 2010. Selain dirinya, yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Ketua Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat Mahyuddin, Koordinator Anggaran Komisi Olahraga Angelina Sondakh, dan Sekretaris Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam.

Pertemuan itu, kata Nazar, digelar atas instruksi Anas yang saat itu masih menjabat Ketua Fraksi Demokrat di DPR. Adapun yang mengatur pertemuan adalah Angelina dan Mahyuddin. "Pertemuan itu adalah perintah ketua fraksi agar ada komunikasi yang baik antara Menpora dan Komisi Olahraga terkait dengan proyek Pak Anas, yakni Hambalang," ujarnya.

Menurut Nazar, yang saat itu hadir dalam kapasitasnya sebagai Bendahara Fraksi Demokrat di DPR, dirinya tak terlalu banyak bicara dalam pertemuan. Berbeda dengan Angelina dan Mahyuddin, yang aktif memberi pemaparan di depan Menpora.

Adapun Andi disebut Nazar bicara banyak, tapi tidak spesifik menyebut proyek. Andi memaparkan mengenai harapan Kementerian beberapa tahun ke depan.

Proyek Hambalang, menurut Nazar, memang jadi perhatian Anas sejak awal. Ia mengaku saat di Senayan pernah dipanggil Anas untuk membicarakan proyek tersebut. "Saya dipanggil ke ruangannya, bicara program yang tertunda tiga tahun karena ada hambatan. Makanya diharapkan Menpora membantu program ini agar segera jalan," ujarnya.

ISMA SAVITRI

Berita terkait

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

4 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

5 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

6 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

10 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

10 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

11 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

14 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

14 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

18 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

21 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya